Strategi Branding Girl Grup No Na yang Berhasil Debut di LA

Strategi girl grup No Na yang berhasil debut di LA (Sumber gambar: instagram @nonawav)

Strategi girl grup No Na yang berhasil debut di LA (Sumber gambar: instagram @nonawav)

Like

‘Straight for the heart ha ha heart, you never seen a sniper lookin’ this cute’, hayo siapa yang di kepalanya terngiang-ngiang lagu Shoot by No Na terus?

Kalo itu kamu, berarti kita sama, dunia mimin juga dipenuhi suara Baila Fauri CS nih. Eh tapi kamu suka penasaran gak gimana sih strategi brandingnya biar cepet tenar dan viral kayak mereka? Mari kita terawang sama-sama yuks!


Strategi Branding Girl Grup No Na yang Berhasil Debut di LA

Strategi branding girl grup No Na yang berhasil debut internasional di Los Angles:


 

1. Punya brand image yang kuat

Sedari awal dibentuk, No Na punya kekhasan yang sangat jelas terlihat dibandingkan para seniornya kayak Niki Zefanya, Rich Brian dan Stephanie Putri.

Gadis-gadis berusia 20-an ini mengusung konsep modern international locale dengan menggabungkan musik masa kini juga unsur-unsur budaya dan tradisi Indonesia.


Enggak heran sih, udah ke notice sejak video musik Shoot yang nyorotin macetnya Lebak Bulus, ojol lalu lalang, kawasan SCBD sama jajanan Pasar Baru itu.

Langsung nyess kerasa melokalnya. Begitupun kalo kamu bisnis, penting bangun brand image yang kuat biar auto nempel di benak customer. Kuncinya, analisis keunikan brand terus kembangin apa yang jadi kekuatan kamu dengan sentuhan kreatif and boom! 

Baca Juga: Keuntungan Punya Karyawan yang Punya Personal Branding, Tips untuk Memulainya!
 

2. Storytelling unik di setiap lirik lagunya

Nyadar gak sih kalo setiap lagu No Na tuh ada storytelling unik? Ya memang, banyak dari penyanyi punya kisah masing-masing yang dituangkan ke lagunya kayak Taylor Swift yang suka cerita tentang perangai sang mantan kekasih atau Olivia Rodrigo yang secara jujur gambarin up and down percintaannya.

Tapi coba deh kamu dengar baik-baik lagu ‘Superstitious’ dan ‘Falling in Love’. Fenomena masyarakat Indonesia yang kerap percaya takhayul dan takdir dalam segala aspek kehidupan banyak di highlight.

Ini yang bikin produkmu ‘relate’ dengan customer karena ‘berasa dirangkul dan dipahami’ bahkan bisa jadi referensi solusi buat mereka lho.