Likes
4. Perhatikan musim, waktu tanam dan panen
Agar memenangkan pasar untuk mendapat harga tinggi saat panen hal yang tidak kalah penting adalah memperhatikan musim.Biasanya informasi musim dan cuaca bisa kita peroleh dari lembaga klimatologi terkait yaitu BMKG setempat.
Dari sana akan kita peroleh berbagai data seperti curah hujan, kelembaban, angin dan hari tanpa hujan. Maka, bisa kita gunakan untuk menentukan masa tanam yang tepat juga waktu panen yang optimal.
5. Jadi pioner dengan ciri khas
Yang menjadi pemenang adalah mereka yang pertama dan bertahan. Termasuk dalam bertani. Jangan hanya sekedar ikut-ikutan saja.Misal petani A menanam komoditas 1 karena mahal, lalu diikuti petani lain. Sehingga semua petani menanam komoditas tersebut. Akibatnya, tentu saat panen nanti jumlah barang lebih banyak daripada permintaan yang membuat harga akan jatuh saat panen raya sebagaimana hukum ekonomi.
Baca Juga: Petani Muda dan Digitalisasi
Maka menjadi pioner di awal adalah solusi yang tepat. Tidak mudah berpindah komoditas dan konsisten di bidang tersebut. Bahkan, mungkin menjadi spesialis (expert) di komoditas tersebut.
6. Gunakan teknologi
Tidak bisa dipungkiri era revolusi industri 4.0 dan society 5.0 teknologi akan selalu berdampingan dengan kehidupan.Maka, sejenak meninggalkan metode bertani warisan nenek moyang untuk bertransformasi ke pertanian masa kini. Menggunakan teknologi terkini seperti drone, aplikasi pertanian bahkan kasir pertanian akan memudahkan bertani di jaman ini.
7. Gunakan saprodi utama dan terjamin
Pilih dan gunakan sarana dan produksi (saprodi) utama pertanian yang terjamin kualitasnya. Setelah memilih benih unggul, memperhatikan pasar dan teknologi terkait hal yang sangat penting adalah menggunakan saprodi yang utama.Pilih pupuk yang berkualitas dan terjamin keunggulannya. Jangan coba-coba menggunakan pupuk yang abal-abal apalagi tidak jelas kandungannya. Bagaimana pun, pertanian adalah investasi mada depan bukan hanya sekedar coba-coba dari kedelai menjadi tempe.
Pupuk adalah sarana utama mengoptimalkan hasil pertanian. Pilihlah pupuk yang sudah teruji kualiatsnya sejak lama. Seperti Pupuk Kaltim yang menemani petani sejak 1977 dan ikut menyukseskan swasembada beras di tahun 1984 dan 2025.
Di mana pupuk kaltim memiliki berbagai jenis dan ukuran pupuk untuk memenuhi berbagai kebutuhan petani. Dari Urea, Amoniak dan NPK. Tentu, ini adalah karya anak bangsa yang harus kita banggakan bersama.
Jadi, mari terapkan strategi terkait untuk bertani di era kini. Aku, kamu dan kita bisa menjadi petani era kini. Berkarir di bidang pertanian akan selalu menguntungkan, karena pangan memang selalu dibutuhkan.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.