Likes
3. Daging Lebih Banyak
Hewan jantan memiliki tampilan perawakan gagah. Biasanya lebih besar dan memiliki struktur daging lebih padat.Hal ini bisa dilihat dari segi fisik jantan memiliki tubuh lebih kokoh sebagaimana dalam penelitian Wiyanto dan Putra (2020).
Artinya, daging jantan lebih banyak daripada betina. Sehingga menjadi suatu keutamaan dan keuntungan memilih hewan kurban berjenis kelamin jantan.
Juga tentu nilai ibadah akan lebih berkualitas karena banyaknya daging yang diperoleh. Sehingga lebih banyak yang menerima nantinya
Baca Juga: 7 Nilai Idul Adha dari Keteladanan Nabi Ibrahim
4. Menjaga Ketahanan Populasi
Alasan lain mengapa jantan lebih dianjurkan adalah jantan tidak memiliki beban reproduksi keturunan.Sutiyono dalam buku Pembentukan dan Pemanfaatan Sapi Betina Fertil dan Subur (2022) menekankan pemilihan induk utama harus selalu ada dan dijaga.
Artinya indukan betina lebih dipertahankan sebagai faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan perkembanganbiakan hewan. Karena bagaimanapun, hewan yang melahirkan adalah betina.
Arti utama berarti, dengan memilih hewan kurban berjenis jantan sama artinya dengan menjaga ketahanan dan ketersediaan hewan berkualitas di masa depan. Dengan mempertahankan betina sebagai induk yang melahirkan hewan berkualitas di masa depan.
Nah itu, adalah 4 alasan utama mengapa berkurban dengan jantan lebih dianjurkan.
Lalu pertanyaan penting, apakah berkurban dengan hewan betina tidak diperbolehkan?
Jawabannya boleh dan ah-sah saja. Mengutip dari lama BAZNAZ RI (2025), Sebagaimana dalam penjelasan Imam Nawawi dalam Al Majmu. “Tidak makruh berkurban dengan hewan betina, namun jantan lebih utama."
Artinya, berkurban dengan hewan betina tidak dilarang, hanya dianjurkan jantan. Tentu harus juga memperhatikan tentang kondisi ekonomi, ketersediaan hewan di peternakan sekitar dan kondisi kahar seperti beberapa waktu lalu saat hewan ternak terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Intinya berkurban tidak memberatkan
Apabila ditelaah lebih luas, ibadah kurban bukan sekedar ritual ibadah saja. Esensi kurban adalah mengorbankan hawa nafsu.
Menyembelih hewan kurban sama artinya membunuh hawa nafsu kita yang selalu merasa akan lebih baik dari orang lain, sesuatu dan entitas lain.
Membunuh hawa nafsu yang selalu merasa kurang dan tidak puas akan segala sesuatu. Membunuh hawa nafsu iri dan dengki pada sesama.
Selain itu berkurban memiliki makna inklusi. Di mana semua orang bisa merasakan, menikmati dan memperbaiki gizi dengan daging dari hewan kurban.
Seperti yang dilakukan Pupuk Kaltim dengan menyalurkan hewan kurban sampai ke Kabupaten Fak-Fak, Provinsi Papua Barat (RRI, 03/06/2025). Sebuah bukti bahwa kurban adalah inklusif sebagai bukti cinta pada sesama.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.