4 Alasan Dianjurkan Berkurban Jantan

Kambing jantan bertanduk tanda siap dipakai kurban (Foto Freepik)

Kambing jantan bertanduk tanda siap dipakai kurban (Foto Freepik)

Like

Hari Raya Idul Adha selalu diperingati umat muslim setiap tahun di bulan Dzulhijjah dalam penanggalan Hijriah. Setiap umat muslim di seluruh dunia merayakan momentum ini yang berbarengan juga rangkaian ibadah haji yaitu mabit di Mina dan melempar jumrah.

Oleh karenanya, Idul Adha selain diidentikan dengan Hari Raya Kurban juga disebut Hari Raya Haji. 

Melempar jumrah memiliki arti utama melawan hawa nafsu. Melawan setan dengan melempari batu karena selalu menggoda manusia untuk berbuat keburukan. Inilah simbol perlawanan tersebut. 

Bagi umat muslim di Indonesia yang tidak melakukan rangkaian ibadah haji, Hari Raya Idul Adha dirayakan dengan menyembelih hewan kurban setelah sholat.

Hewan yang dipilih memiliki beberapa persyaratan. Diantaranya harus sehat, memenuhi umur dan unsur, terbaik dan dianjurkan berjenis kelamin jantan. 


Baca Juga: Tips Memasak Rendang dari Daging Kurban!


4 Alasan Dianjurkan Berkurban dengan Hewan Ternak Jantan

Nah mengapa dianjurkan jantan? Berikut alasannya:
 

1. Mengikuti Sunnah Nabi 

Ibadah kurban merupakan bentuk keteladanan umat muslim terhadap bapak para nabi, Nabi Ibrahim A.S.

Dalam mimpinya, Nabi Ibrahim A.S diperintahkan menyembelih anaknya yakni Nabi Ismail A.S dan perintah itu dilaksanakan sepenuh hati.

Dalam pertengahan prosesi tersebut, Nabi Ismail A.S diganti oleh Allah SWT dengan domba yang gemuk .  

Secara implisit berarti kurban memang dianjurkan laki-laki atau jantan. Selain itu Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadits, dari Anas R.A,berkata,

“Rasulullah SAW berkurban dengan dua ekor kambing berwarna putih bercampur hitam dan bertanduk dua, serta dalam keadaan sehat.” (HR. Bukhari dan Muslim)”

Dari hadits tersebut tercantum bahwa Nabi Muhammad SAW berkurban dengan hewan berjenis kelamin jantan (bertanduk dua, karena pada umumnya kambing jantan bertanduk tegas), sehingga menjadi salah satu dasar dalam pemilihan hewan kurban.

Inilah dasar utama mengapa dianjurkan hewan jantan adalah mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
 

2. Paling Berharga dan Mahal

Belajar dari Nabi Ibrahim A.S yang mengorbankan anak tercintanya yaitu Nabi Ismail A.S. Anak yang sangat dicintai dan berharga, harus dikurbankan untuk melaksanakan perintah Allah SWT.

Nabi Ibrahim melaksanakan itu dengan penuh pasrah diri hingga diganti dengan yang sama baik.

Artinya, berkurban itu harus yang paling dekat dan berharga dengan kita. 

Juga hadits Nabi Muhammad SAW bersabda, “Yang paling berharga dan yang paling mahal bagi pemiliknya” (HR. Bukhari).

Di mana secara umum, hewan jantan memiliki harga lebih mahal yang tentu akan lebih disayangi oleh pemiliknya.