Pupuk Kaltim dan Asa Petani: dari Reformasi Agraria ke Revolusi Produksi

Like

Menguatkan Akar, Menjulang Lebih Tinggi

Kinerja Pupuk Kaltim yang terus tumbuh bukan hanya mencerminkan angka produksi yang meningkat, tetapi juga konsistensi dalam mendukung pertanian nasional yang tangguh. Di tengah fluktuasi iklim dan dinamika pasar global, perusahaan ini menunjukkan bagaimana efisiensi produksi dapat berjalan seiring dengan komitmen pada ketahanan pangan.

Sebagaimana hasil riset Ikhwan Amri dkk., tantangan reforma agraria bukan hanya pada redistribusi lahan, tetapi juga pada access reform yaitu memberikan modal, pelatihan, dan input seperti pupuk agar tanah yang telah dibagikan bisa menjadi sumber penghidupan yang layak. Dengan demikian, peran Pupuk Kaltim tidak sekadar ekonomis, tetapi juga transformatif dan humanis.

 

Merajut Masa Depan Agraria yang Inklusif

Kolaborasi antara pemerintah, lembaga agraria, dan korporasi seperti Pupuk Kaltim menjadi fondasi penting dalam membangun ekosistem pertanian yang inklusif. Seperti yang tergambar dalam pembentukan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA), sinergi antarlembaga adalah keniscayaan dalam menyelesaikan masalah ketimpangan tanah, konflik agraria, hingga akses petani terhadap sarana produksi.

Dalam hal ini, Pupuk Kaltim bukan hanya produsen, tetapi juga aktor pembangunan. Inovasinya dalam digitalisasi distribusi, efisiensi energi, dan jaminan kualitas membuat perusahaan ini menjadi contoh bahwa industri pupuk bisa selaras dengan agenda reforma agraria dan pemberdayaan petani.
 

Tanah dibagi untuk petani,
Pupuk disebar penuh harapan.
Bersama pupuk Kaltim di bumi pertiwi,


Reformasi agraria jadi kenyataan.





Rujukan:
Gambar: Akun resmi Instagram [@pupukkaltim_id], Mei 2025.
Amri, I., Widura, E., & Larasati, F. (2024). Tinjauan Bibliometrik pada Google Scholar: Tren Publikasi tentang Reforma Agraria di Indonesia. Widya Bhumi, Vol. 4 No. 2.

#BisnisMudaWritingCompetition2025 #writingcompetition2025 #BisnisMudaxPupukKaltim