
Nasi Goreng (Sumber: Pixabay)
Like
Apakah benar di negara seluas Indonesia ini, beras adalah satu-satunya sumber makanan pokok dan nasi adalah pilihan makanan yang tepat untuk dikonsumsi sehari-hari?
Oke, mari kita ulas satu persatu.
Beras sebagai Makanan Pokok Mayoritas Masyarakat Indonesia
Beras (Sumber: Pixabay)
Beras merupakan sumber karbohidrat, namun bukan satu-satunya. Berdasarkan data BPS, konsumsi rata-rata beras per kapita di Indonesia dari tahun 2014-2024 yaitu 1,57 kg per minggunya dan menempati posisi tertinggi dalam daftar tingkat konsumsi bahan makanan penting.
Sayangnya dalam pemenuhan permintaan beras dalam negeri, Indonesia malah menjadi salah satu negara pengimpor beras di dunia
Beras yang menjadi sumber utama pemenuhan karbohidrat tidak selalu menjadi baik untuk dikonsumsi. Bahkan dalam beberapa menu diet, porsi nasi dikurangi bahkan ditiadakan sama sekali. Pengurangan konsumsi beras dikaitkan dengan pengurangan risiko diabetes mellitus.
Hasil penelitian (Wijayati et al., 2019) menyebutkan bahwa beras masih menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia. Meskipun beras masih menjadi pilihan utama, namun semakin tinggi pengetahuan masyarakat tentang gizi, maka konsumsi beras juga akan berkurang dan pemenuhan sumber karbohidrat diganti oleh bahan makanan lainnya.
Diversifikasi Pangan Lokal
Ubi Jalar (Sumber: Pixabay)
Indonesia yang memiliki wilayah luas, memiliki pangan lokal yang khas pada tiap-tiap daerahnya. Berdasarkan Badan Pangan Nasional, enam komoditas pangan lokal sumber karbohidrat sebagai pengganti beras yaitu diantaranya singkong, talas, sagu, jagung, pisang dan kentang. Selain itu, di beberapa daerah di Indonesia ada yang membudidayakan tanaman sorgum. Komoditas tersebut mengandung nutrisi yang baik dan juga memiliki prospek sebagai alternatif pangan di masa depan.
Kementerian pertanian juga memberikan perbandingan pangan lokal dengan satu porsi nasi.
Perbandingan pangan lokal dan satu porsi nasi (Sumber: Kementerian Pertanian)
Apabila pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi meningkat dan daerah-daerah penghasil pangan lokal tidak bergantung terdap beras dan mulai mengonsumsi makanan lokal sebagai makanan pokoknya, maka nilai impor beras dapat ditekan dan ketergantungan masyarakat terhadap beras dapat dikurangi.
Baca Juga: 8 Strategi Ketahanan Pangan Lewat Kurban, Kolaborasi dengan Pupuk Kaltim
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.