Petani Muda Siap Mendukung Ketahanan Pangan


2. Pahami Kondisi Sekitar

Memahami kondisi sekitar baik secara geografis maupun demografis bisa menguntungkan bagi para petani muda. Bagaimana maksudnya?

Dengan memahami kondisi geografis, para petani dapat memahami potensi terbesar komoditas yang bisa dibudidayakan.

Berdasarkan kondisi geografis juga dapat diketahui bagaimana keterkaitan komoditas-komoditas tersebut dan celah yang bisa dimanfaatkan.

Sedangkan, secara demografis para petani dapat mengetahui calon market yang mereka tuju. Apakah komoditas yang dibudidayakan menyasar remaja, orang tua, atau bahkan lembaga-lembaga tertentu.

Oleh karena itu, penting mengetahui bagaimana membaca market yang menjanjikan untuk mendapatkan keuntungan maksimal.


Dengan memahami kondisi sekitar, setidaknya para petani bisa mendapatkan informasi produk apa yang bisa dikembangkan lebih lanjut dari komoditas yang dibudidayakan. Secara lebih lanjut bisa mengajukan produknya ke investor-investor..

Baca Juga: Petani Kekinian? Ini Skill Penting Buat Anak Muda di Era Smart Farming

Selain dua tips tersebut, pastikan juga para petani muda selalu memperbarui informasi dan bekerja sama dengan petani lain, industri, dan pemerintah.

Salah satu preseden baik yang menggambarkan sinergitas industri dan petani adalah kegiatan-kegiatan dari Pupuk Kaltim. Salah satunya adalah PISANG EMAS (Pertanian Perhutanan Sosial Andalan Generasi Mandiri dan Sejahtera), sebuah program yang digagas untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan.

Sebagai penutup, seorang petani muda haruslah menjadi petani yang memilii ilmu mumpuni, teknologi terkini, kerja sama yang baik, serta peduli terhadap lingkungan. Dengan demikian, ketahanan pangan bukan hanya cita-cita.