Be-emers, setiap kali ada petani yang panen, penulis ikut senang. Senang melihat hasil panen yang segar, cabai merah misalnya, senang melihat senyum petani yang tersenyum senang, dan senang karena pastinya nanti saat mengonsumsi hasil panen tersebut, hasil panen tersebut memberikan nutrisi karena memindahkan nutrisi dari tanah ke tubuh kita.
Tetapi sebenarnya, di dalam hati penulis, muncul beberapa pertanyaan:
- Eh, benar atau tidak sih, tanaman itu mengambil nutrisi dari tanah, diproses di tanaman, lalu setelah dipanen nutrisi itu diberikan ke manusia?
- Pertanyaan selanjutnya, kalau memang demikian, kalau nutrisi dari dalam tanah diambil terus, nanti kira-kira tanah bakal kehabisan nutrisi atau tidak ya?
- Kalau memang habis, kira-kira nutrisi yang perlu ditambahkan ke dalam tanah, dalam bentuk pupuk, itu apa? Nitrogen (N) kah? Phosphor (P) kah? Kalium (K) kah, Magnesium (M) kah, Zat besi (Fe) kah? Atau berimbang semuanya?
Pemupukan Berimbang, Pilar Utama dalam Peningkatan Ketahanan Pangan
Ternyata, kata yara.com, semua pertanyaan dan dugaan penulis itu memang benar. Dan memang ada jawabannya.
- Nutrisi di tanah memang dipindah ke tanaman dengan cara diserap oleh tanaman tersebut.
Tanaman, selanjutnya akan memberikan nutrisinya kepada manusia.
- Dan nutrisi di dalam tanah itu, lama-kelamaan memang bisa habis.
- Jadi, agar petani tetap dapat memperoleh hasil panen yang optimal, petani juga harus terus menambahkan nutrisi ke tanah secara optimal dalam bentuk pemupukan.
Dan pemupukan ini, antara lain menurut PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), harus dilakukan secara berimbang. Yaitu berimbang antara nutrisi-nutrisi, baik N,P,K, Mg, K, Fe, dan lain-lain.
Pemupukan berimbang akan menyebabkan hasil panen yang optimal dan ini merupakan pilar utama peningkatan ketahanan pangan.
6 Kelebihan Pupuk Kaltim untuk Dukung Pemupukan Berimbang sebagai Pilar Utama Peningkatan Ketahanan Pangan
1. Meningkatkan Hasil Pertanian
Melalui pupuk yang diproduksi oleh Pupuk Kaltim, dikombinasikan dengan kerja hebat dari petani, program-program yang dikeluarkan Pupuk Kaltim, kerja sama dengan berbagai pihak, dan penggunaan teknologi, Pupuk Kaltim mampu meningkatkan hasil pertanian.
Contohnya adalah hasil panen jagung di Desa Oabikase, Insana Barat. Yang awalnya hanya panen 3 ton per hektar, menjadi 10,4 ton per hektar. Ini berarti ada peningkatan 3x lipat lebih.
2. Menjaga dan Meningkatkan Kesuburan Tanah
Melalui pemupukan berimbang pupuk antara Urea Nitrea, NPK Pelangi 16-16-16, dan Ecofert misalnya, di lahan di Desa Suka Mulya, Wonosari, maka pemupukan berimbang tersebut dapat meningkatkan kesuburan tanah.
Hal ini dapat dilihat dari hasil panen yang didapatkan. Tanpa pemupukan berimbang hanya dihasilkan panen sebanyak 80 ton, dan setelah dilakukan pemupukan berimbang diperoleh hasil sebesar 128 ton,
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.