Be-emers, literasi terutama dengan membaca itu, bagai cinta pertama. Ia manis, ia mengesankan, dan ia tidak bisa dilupakan. Bahkan kalau literasi sendiri lebih, yaitu memberi manfaat.
Lebay?
Enggak juga Be-emers, ini beneran.
Pun ketika aku membaca informasi-informasi yang berkaitan dengan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim).
Baik informasi yang kuperoleh dari laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa, website Pupuk Kaltim, Instagram Pupuk Kaltim, sampai e-book yang diterbitkan oleh Pupuk Kaltim itu sendiri. Aku juga merasa, seperti menemukan cinta pertamaku.
Ketika aku membaca laporan PKL mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) yang PKL di Pupuk Kaltim misalnya, aku jadi tahu.
Oh, ternyata, jika ingin membangun pabrik besar, aku bisa bertanya kepada jasa pendesain pabrik besar. Seperti yang Pupuk Kaltim lakukan,dengan berkonsultasi dengan pengembang pabrik berteknologi dari Jepang.
Oh, untuk menghemat energi dan mengefisiensi uang, air yang digunakan untuk mendinginkan mesin-mesin di pupuk Kaltim ternyata memanfaatkan air laut.
Oh, untuk mencegah pengaratan atau korosi mesin-mesin di Pupuk Kaltim karena terpapar air laut itu ternyata menggunakan disinfektan dan dilapisi dengan bahan tertentu.
Oh, kalau begitu dibutuhkan banyak sumber daya manusia, yang unggul, untuk membentuk suatu sistem pabrik yang baik dan besar, seperti Pupuk Kaltim.
Dan ini berarti akan membuka banyak lowongan pekerjaan, bagi mereka yang berprestasi di bidangnya.
Dan sebagainya…
Lebih Bernilai daripada Sebongkah Emas
Yang semua informasi di atas, bahkan aku merasa itu jauh lebih berharga daripada sebongkah emas.
Kalau sebongkah emas, nanti emas itu dijual, suatu saat uangnya akan habis. Tapi kalau ilmu, sampai kapanpun bisa dipakai berulang kan?
Menjadi Pilihan para Orang Super Kaya
Jadi masuk akal sih, kalau literasi, baca, atau iqra dalam Bahasa Arabnya, menjadi pilihan pertama para orang kaya.
Bill Gates misalnya, menurut kontan.id sangat gemar membaca dan membaca satu buku per minggu.
Literasi Mendorong Kualitas SDM Pertanian
Berikut adalah manfaat literasi dalam mendorong kualitas SDM Pertanian:
1. SDM yang mampu menghasilkan produk yang optimal
Kata odesa.org, literasi akan membuat SDM di bidang pertanian menjadi paham dan dapat menerapkan pertanian yang baik, sehingga dihasilkan hasil dan mutu yang optimal.
2. SDM yang paham keuangan
Kata agrifoodnetworks.org, salah satu manfaat literasi untuk SDM di bidang pertanian adalah petani jadi paham keuangan.
Petani yang memiliki pemahaman keuangan yang baik, akan paham tentang penganggaran, pengeluaran, pendapatan, laba atau rugi, tabungan, pinjaman, dan investasi.
3. SDM berwawasan lingkungan
Kalau menurut frontiersin.org, literasi juga bermanfaat untuk meningkatkan wawasan lingkungan.
SDM pertanian yang berwawasan lingkungan dapat melakukan kegiatan pertanian dengan cara menghemat energi, penggunaan sumber daya yang efisien, dan mengurangi limbah dan polusi hasil pertanian.
4. SDM paham teknologi
Nah, kalau menurut bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id, literasi juga bermanfaat untuk meningkatkan penguasaan teknologi bagi para SDM pertanian.
SDM pertanian yang paham teknologi dapat mengefisiensikan penggunaan tenaga dan waktu, meningkatkan hasil dan kualitas pertanian, mengendalikan polusi, dan mampu menjaga dan merawat sarana dan prasarana pertanian.
5. SDM paham pemasaran
Kalau menurut agbioforum.org, literasi juga bermanfaat untuk mendorong kualitas SDM pertanian di bidang pemasaran.
Petani yang paham pemasaran dapat menjual produknya dengan harga yang baik dan masuk akal, untuk mendapatkan keuntungan.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.