5 Jenis Urban Farming sebagai Alternatif Bertani di Perkotaan dengan Lahan Terbatas

Menanam sayuran urban farming (Sumber: freepik.com)

Menanam sayuran urban farming (Sumber: freepik.com)

Like

Sahabat, mau bertani namun terhalang tidak punya lahan yang luas? Atau hobi menanam namun kesulitan karena tidak ada lahan yang tersisa di sekitar rumah? Urban Farming atau pertanian ala perkotaan adalah solusinya. 

Urban farming secara sederhana adalah menanam tanaman pangan dalam lahan yang terbatas.  Tanaman itu bisa sayuran atau pelengkap bumbu di dapur.

Melalui urban farming, kamu dapat memanfaatkan lahan yang terbatas untuk tetap bertani dan menyalurkan hobi bertanam. Melalui cara ini, kamu bisa menyiapkan beragam sayuran yang lahir dari tanganmu. 

Lebih lanjut, menanam sayuran sendiri di rumah juga bisa menjadi langkah kecil bermakna dalam mendukung ketahanan pangan keluarga.

Lebih luas, ketahanan pangan keluarga akan menjadi praktik nyata kita sebagai masyarakat dalam mendukung program swasembada pangan nasional. Di mana, swasembada pangan adalah salah satu komitmen pemerintahan Presiden Prabowo dalam menghadapi tantangan global yang kompleks (presidenri.go.id).


Wah ternyata Urban Farming begitu bermanfaat ya. Lalu ada berapa jenis Urban Farming? Mari mengenal urban farming lebih luas.

Baca Juga: Gagas “Eduponik”, Inovasi Edukasi Hidroponik Ala KKN Tematik UM di Desa Karangwidoro
 

5 Jenis Urban Farming


Sebagaimana dikutip dari mijen.semarangkota.god.id, urban farming dibagi menjadi 5 yaitu:


1. Kebun Vertikal (Vertical Garden)

Metode kebun vertikal menggunakan dinding atau struktur vertikal untuk berkebun. Biasanya bisa dipadukan dengan hidroponik atau media tanam vertikal. Melalui metode ini, lahan terbatas bisa dimanfaatkan untuk lebih banyak tanaman.

Kebun vertikal bisa ditanami aneka tanaman sayuran seperti kangkung, bayam, sawi maupun tanaman hias dan obat. media tanam yang digunakan bisa kompos, cocopeat, sekam juga campuran media tersebut (dosenunmerbaya.ac.id) 
 

2. Hidroponik

Metode tanam ini menggunakan air sebagai media tanam tanaman. Caranya tanaman tertentu ditumbuhkan sampai akarnya cukup untuk dipindah. Lalu, rangkaian hidroponik dengan aliran air dan nutrisi dipasang sebagai media pertumbuhannnya.

Metode ini membuat tanaman lebih cepat panen, tahan terhadap hama penyakit, panen yang kontinu dan bisa dilakukan di lahan terbatas. Hidroponik harus diberi nutrisi yang yang dimasukan dalam air agar pertumbuhan tanaman optimal.

Misal Ab Mix dan sejenisnya. Tanaman yang bisa ditanam hidroponik misalnya selada, cabai, kangkung, bayam, semangka, melon, brokoli, paprika dan tanaman lain (kmc.tp.ugm.ac.id)