Bagaimana Cara Mengukur Kebahagiaan?

Ilustrasi bahagia bersama teman (Sumber Gambar: Foto oleh Helena Lopes di Pexels.com)

Ilustrasi bahagia bersama teman (Sumber Gambar: Foto oleh Helena Lopes di Pexels.com)


Be-emers, pernah dengar kalau cobaan terbesar kita itu adalah WNI? Atau jangan mengharapkan kebahagiaan jika hidup di Indonesia? Atau perkataan lain yang sejenis.

Memang sekilas ini adalah candaan yang kerap dilontarkan baik di dunia maya ataupun dunia nyata. Tetapi, apabila kita cermati kita akan mempertanyakan, apa bahagia itu? Apakah bahagia memang bisa diukur?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perlu kita samakan persepsi terlebih dahulu.


Apa Bahagia Itu?

Bahagia dalam KBBI memiliki arti merasa senang dan tenteram. Artinya, setidaknya kita bisa memandang bahwa bahagia merupakan perasaan yang setidaknya mengandung kesenangan dan ketenteraman.


Baca Juga: 4 Hal yang Sering Dilakukan Milenial Meskipun Usahanya Harus Maksimal


Bisakah Kebahagiaan Diukur?

Lalu, pertanyaan berikutnya. Apakah bahagia bisa dihitung atau diukur? Bukankah perasaan itu sangat personal dan abstrak. Perasaan bukan sesuatu yang pasti dan terlihat.


Jawabannya, tidak bisa dihitung secara tepat, tetapi dapat didekati. Pendekatan yang dilakukan pun bisa melalui beberapa hal. Sebagai contoh BPS mengeluarkan indeks kebahagiaan yang di dalamnya terdiri dari kepuasan hidup, perasaan, dan makna hidup.

Contoh lain terdapat Dimensi kebahagiaan yang disusun oleh BKKBN sebagai penyusun Indeks Pembangunan Keluarga (ibanga). Dimensi ini tersusun dari beberapa indikator yang menekankan pada interaksi baik dalam keluarga maupun dalam lingkungan masyarakat.