Pentingkah Co-Founder dalam Membangun Usaha? Ini Tips Biar Kamu Enggak Salah Pilih Partner

Partner - Canva

Partner - Canva

Like

Dalam sebuah usaha atau bisnis, pasti kamu sering dengar ada istilah “co-founder” kan? 

Terlihat mirip sama seorang founder, namun ternyata keduanya punya peran yang berbeda lho, Be-emers.

Seorang founder, dikutip dari startups.com, merupakan seseorang yang punya ide dan mengubahnya menjadi sebuah bisnis atau startup. Seorang founder bisa mendirikan bisnis sendiri, atau bisa melakukannya dengan orang lain.

Nah, kalau si founder mendirikan perusahaannya dengan orang lain, maka partner-nya itu lantas disebut sebagai co-founder. Istilah co-founder sendiri, digunakan untuk memberikan kredit yang sama kepada banyak orang yang memulai bisnis bersama.

Mencari seorang co-founder yang “klik” dengan kita, mungkin sama halnya kayak mencari jodoh. Kalau enggak cocok, usaha yang dibangun pun bisa berantakan.


Biar enggak salah pilih partner usaha, dilansir dari Bisnis, ini tips yang perlu kamu cermati.

 

Bisa Saling Mengisi Satu Sama Lain

Adapun, antara founder dan co-founder, keduanya saling melengkapi untuk mendirikan pondasi sebuah usaha. Misalnya, sang founder ahli menghasilkan duit tapi enggak terampil dalam hal teknologi, co-founder pun bisa melengkapi hal itu.

Menurut Founder sekaligus CEO SeedLegals Anthony Rose, setiap perusahaan rintisan sebenarnya membutuhkan tiga peran inti dari pendirinya, seperti:
  • Domain Expert: seseorang yang mengenal audiens dan mampu menyampaikan visi perusahaan
  • Delivery Person: seseorang yang dapat membangun dan delivery produk (Contohnya: Chief Technical Officer/CTO)
  • Money Person: seseorang yang akan menghasilkan pendapatan dan membuat bisnis dapat diinvestasikan

Dari ketiganya, kamu bisa pilih mana peran yang paling cocok sama kamu. Setelah itu, temukan co-founder buat mengisi peran lain yang enggak kamu punya untuk melengkapi bisnis kamu itu.
 

Temukan Nilai Tambah

Selain cocok dalam hal komposisi peran, kamu juga perlu melihat hal lain dari calon co-founder usaha kamu itu sebagai nilai tambah. Cocok dalam hal pemikiran dan ide juga bisa jadi salah satu pertimbangan.

Selain itu, co-founder dengan latar belakang industri yang sama, juga bisa jadi nilai tambah kamu memilih dia. Adapun, co-founder juga harus memiliki etos kerja yang sama dengan kamu, supaya bisa sinkron dan bisa bertahan di masa sulit sekalipun.
 

Sifat yang Perlu Dihindari

Pertama, pastinya jangan pernah memilih rekan yang sulit untuk diajak bekerja sama dengan baik. Selain itu, kalau co-founder terlalu sibuk mengejar sorotan dan enggak memperhitungkan dampak jangka panjang, sebaiknya kamu hindari.

Soalnya, kalau kata salah satu pendiri Coro Global Inc David Dorr, sikap co-founder bakal berpengaruh ke seluruh budaya perusahaan lho. Integritas yang kurang juga akan membuat karyawan serta investor enggak nyaman. Usaha kamu pun bisa hancur dalam sekejap.


Terus, dimana bisa menemukan co-founder yang ideal?

Kamu bisa menemukannya di lingkungan sekitar kamu kok. Misalnya, kamu berada di lingkungan atau industri kreatif, kamu bisa menemukannya dalam sebuah pameran, workshop, hingga kompetisi dan konferensi.

Makanya, penting untuk kamu punya jejaring sosial yang luas. Jadi, kamu punya banyak referensi, siapa yang kira-kira cocok menjadi partner kamu dalam membangun usaha.