Gempa Mengguncang, Dana Darurat Menyelamatkan: Sudahkah Kamu Siap?

Halo Be-emers! Tanggal 20 agustus lalu, bumi sempat bergetar cukup kuat. Gempa dengan magnitudo 4,9 yang berpusat di Bekasi terasa hingga ke Jakarta. Walau tidak menimbulkan kerusakan serius, peristiwa ini menyadarkan kita bahwa bencana bisa hadir tanpa aba-aba.

Untuk anak muda, peristiwa ini jadi pelajaran penting bahwa kesiapan tidak hanya soal kondisi fisik, tapi juga kesiapan finansial. Di saat darurat, tenaga saja enggak cukup kita juga perlu punya simpanan dana supaya tetap bisa bertahan.
 

Apa itu Dana Darurat dan Kenapa Penting?

Be-emers, dana darurat itu ibarat tabungan khusus yang cuma boleh dipakai saat keadaan mendesak, misalnya ketika sakit, kehilangan pekerjaan, atau menghadapi bencana. Pos keuangan ini jangan sampai disepelekan.

Bayangkan kalau gempa membuat transportasi umum terhenti, pekerjaan terhambat, atau malah rumah rusak.

Tanpa dana darurat, kita bisa kelimpungan menutup kebutuhan sehari-hari. Dengan dana darurat, setidaknya ada pegangan agar hidup tetap berjalan meski situasi lagi sulit.

Baca Juga: Pentingnya Dana Darurat, Tips dan Tempat Aman untuk Menyimpan

 

Berapa Dana Darurat yang Ideal?

Banyak ahli keuangan menyarankan, dana darurat sebaiknya:

• Bagi kamu yang masih lajang, siapkan dana darurat setara 3–6 kali kebutuhan bulanan.
• Kalau sudah berkeluarga, idealnya punya cadangan antara 6–12 kali total biaya hidup per bulan.

Nominalnya bisa kamu sesuaikan dengan gaya hidup dan kebutuhan. Yang penting, mulai dulu aja. Walau nominalnya enggak besar, kalau rutin disisihkan, lama-lama tabungan itu akan kelihatan hasilnya.
 

Cara Mudah Membangun Dana Darurat

1. Pisahkan rekening khusus – Jangan campur dengan tabungan harian.
2. Mulai dari nominal kecil – Misalnya Rp20.000–50.000 per minggu.
3. Manfaatkan bonus/gaji tambahan – Sisihkan sebagian sebelum dipakai.
4. Gunakan instrumen aman – Simpan di tabungan atau e-wallet dengan bunga kecil tapi mudah dicairkan.