5 Cara Mengatur Keuangan di Tengah Maraknya Aksi Demo

Mengatur keuangan dengan sederhana (sumber gambar: Pexels)

Mengatur keuangan dengan sederhana (sumber gambar: Pexels)


Demonstrasi terjadi diberbagai wilayah. Berbagai fasilitas umum dan beberapa rumah milik public figure yang juga merupakan anggota DPR RI, dijarah oleh masa yang tidak bertanggung jawab.

Tersebar pula diberbagai sosial media, usaha milik swasta menutup gerai demi keselamatan dan menghindari adanya penjarahan aksi dari oknum yang tidak bertanggungjawab.

Kondisi ini menyadarkan kita betapa besar pengaruh masa yang menuntut pembaruan kebijakan. Sulitnya perekonomian masa kini perlu disikapi dengan bijak mulai dari diri sendiri.

Maka dari itu, sebagai masyarakat atau pelaku usaha, perlu memperhatikan pengelolaan keuangan ditengah maraknya demonstrasi.
 

5 Cara Mengatur Keuangan di Tengah Maraknya Aksi Demo


Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatur keuangan pribadi dan usaha di tengah maraknya aksi demonstrasi:


1. Buat Daftar Prioritas

Be-emers, dapat memulai dengan membuat daftar prioritas. Tentunya prioritas utama bagi individu adalah pangan, sandang, papan dan pendidikan. Mulai atur keuangan yang diprioritaskan dalam kebutuhan dasar.


Catat kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi seperti kebutuhan untuk makanan, kontrak rumah, biaya listrik, sekolah dan lain sebagainya dalam catatan yang jelas dalam periode tertentu, misalnya satu bulan ke depan.

Begitu pula dengan pelaku usaha, perlu mencatat belanja apa saja yang dibutuhkan untuk mengoperasikan usahanya.

Baca Juga: 5 Strategi Mengelola Keuangan dan Bisnis di Tengah Maraknya Aksi Demo di Indonesia
 

2. Catat Setiap Pemasukan dan Pengeluaran

Pemasukan dan pengeluaran bagi individu dan usaha harus dipisah. Pemasukan dan pengeluaran individu cukup di catat dalam buku pengeluaran sederhana yang dapat melacak pengeluaran setiap harinya.

Nantinya akan diketahui dalam jangka waktu tertentu, berapa uang yang masuk dan dikeluarkan dibandingkan dengan rencana pengeluaran bulanan yang sudah dirancang sebelumnya.

Bagi pelaku usaha, perlu catatan yang rapi dan detail agar diketahui dalam jangka waktu tertentu, usaha menghasilkan surplus atau defisit.
 

3. Siapkan Dana Darurat

Dana darurat harus disisipkan di awal ketika kita mendapatkan pemasukan. Dana darurat penting untuk disiapkan agar ketika sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi, kita masih memiliki uang sebagai pegangan.

Misalkan faktor bencana alam atau adanya kericuhan yang menyebabkan sobat tidak dapat melakukan pekerjaan atau usaha untuk sementara.