
Ilustrasi mengatur arus kas bisnis di tengah kondisi tidak menentu (Sumber gambar: Freepik)
Ketidakpastian ini tentunya membuat kita sebagai individu khususnya pelaku usaha untuk lebih aware terhadap situasi yang terjadi di lingkungan sekitar.
Melihat situasi yang sedang terjadi, jangan panik dulu. Justru di situasi kayak gini, kita dituntut buat makin cermat dalam mengelola keuangan.
Kuncinya ada di satu hal: arus kas. Kalau arus kas bisa dijaga tetap sehat, bisnis maupun keuangan pribadi tetap bisa jalan meski di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian.
Hal yang Harus Diperhatikan Pelaku Usaha di Tengah Ketidakpastian Situasi
Be-emers, demo yang terjadi biasanya membawa beberapa dampak yang harus diperhatikan oleh pelaku usaha:
-
Pengiriman barang terhambat karena jalan macet atau akses ditutup.
-
Penjualan menurun, banyak konsumen memilih menunda belanja.
-
Biaya operasional meningkat, contohnya ongkos transportasi atau logistik yang lebih tinggi.
-
Pendapatan tidak bergerak naik, terutama bagi Be-emers yang hanya mengandalkan satu sumber penghasilan.
Dari kondisi ini, makin jelas kalau kita butuh strategi keuangan yang lebih fleksibel supaya bisa bertahan dalam situasi penuh ketidakpastian.
Strategi Mengatur Keuangan yang Bisa Diterapkan
Supaya dompet tetap aman dan bisnis enggak berhenti di tengah jalan, ini beberapa langkah yang bisa diterapkan:
1. Utamakan Pengeluaran Penting
Fokuslah pada kebutuhan utama, sementara pengeluaran tambahan bisa dialihkan ke kemudian hari. Misalnya, bayar gaji karyawan, stok barang, dan kebutuhan rumah tangga masuk kategori prioritas. Hiburan atau belanja tambahan bisa di-rem dulu.
2. Siapkan Dana Darurat Versi “Anti Demo”
Selain tabungan, coba bikin dana darurat khusus untuk kondisi tak terduga. Idealnya cukup buat 3–6 bulan kebutuhan pokok atau operasional bisnis. Jadi kalau ada kendala mendadak, Be-emers nggak langsung kelimpungan.
3. Cari Sumber Penghasilan Tambahan
Kalau biasanya cuma mengandalkan gaji atau omzet utama, sekarang saatnya mikirin cara lain buat nambah pemasukan. Bisa dengan freelance, usaha sampingan online, atau menjual produk lewat marketplace biar enggak cuma bergantung pada penjualan offline.
4. Hindari Utang yang Bikin Berat
Kalau memang butuh pinjaman, pastikan cicilannya nggak bikin arus kas jebol. Jangan sampai gali lubang tutup lubang. Ingat, kondisi sekarang butuh strategi aman, bukan nekat.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.