Dianti 
Ilustrasi lowongan kerja, foto by Freepik
Di zaman sekarang, nyari kerja itu udah kayak lomba lari. Semua orang kejar-kejaran sama waktu, persaingan makin ketat, dan kebutuhan hidup juga enggak kenal kompromi.
Nah, di tengah kondisi kayak gini, ada aja oknum nakal yang manfaatin situasi, contohnya bikin lowongan kerja palsu alias penipuan.
Mereka paham banget kalau banyak orang lagi urgent cari kerja, makanya jebakan lowongan palsu gampang banget bikin orang terperangkap.
Pertanyaannya, gimana sih cara biar kita enggak jadi korban?
Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu yang Wajib Kamu Waspadai
Berikut adalah beberapa ciri lowongan kerja palsu yang wajib kamu waspadai:1. Minta Bayar di Depan
Kalau ada lowongan yang tiba-tiba minta uang administrasi, pelatihan, atau seragam sebelum masuk kerja, itu udah red flag gede.
Perusahaan yang bener enggak bakal minta duit duluan. Inget tujuan bekerja itu salah satunya menghasilkan uang bukan mengeluarkan uang.
2. Jobdesk Enggak Jelas
Hati-hati kalau deskripsi kerjaannya samar-samar. Biasanya cuma bilang “kerja ringan, gaji besar” tanpa detail posisi dan tanggung jawab yang jelas, run deh mbak.
3. Alamat Kantor Meragukan
Kalau kamu coba cari alamat kantornya di Google Maps atau internet tapi hasilnya zonk, patut curiga. Banyak lowongan palsu yang alamatnya cuma bohongan.
4. Janji Gaji Enggak Masuk Akal
Bayangin baru masuk kerja, langsung dijanjikan gaji belasan juta padahal job desknya simpel banget.
Kedengeran manis, tapi biasanya jebakan. Pengalaman Pahit "Kerja Rodi dengan Upah Enggak Seimbang"
Aku sendiri pernah jadi korban kejahatan lowongan kerja. Waktu itu lagi desperate banget cari kerja.
Ada lowongan yang keliatan legit di media sosial. Katanya kerja gampang, gaji oke, plus ada “peluang jenjang karir dan bonus”.
Awalnya aku excited, pas interview juga suasananya meyakinkan. Tapi begitu mulai kerja, kenyataannya beda jauh.
Jobdesk enggak jelas, disuruh kerja rodi, target gila-gilaan, tapi upahnya nggak sebanding sama tenaga dan waktu yang dikeluarin.
Bahkan kadang gaji telat, dan selalu ada alasan kenapa bonus enggak cair. Rasanya kayak dimanfaatin habis-habisan.
Dari situ aku sadar, betapa pentingnya riset dulu sebelum masuk kerja. Jangan gampang percaya sama janji manis recruiter yang enggak jelas asal-usulnya.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.