5 Strategi Menghadapi Tantangan Bisnis Fashion, Belajar dari Satinese!

Satinese.id di Jogja Fashion Trend 2025 (Sumber: Instagram satinese.id)

Satinese.id di Jogja Fashion Trend 2025 (Sumber: Instagram satinese.id)


Be-emers, tahukah kamu kalau memulai bisnis fashion tidak sekadar memproduksi lalu menjualnya?

Sebenarnya, dibalik baju yang mungkin kamu anggap sederhana penjualannya, ada banyak pertimbangan teknis yang tidak sekadar memproduksi dan menjual saja.

Coba deh lihat Satinese, brand ini menggunakan material formal satin yang elegan terlihat dari detailnya.

Saat memegang tekstur satin, kamu mungkin bergumam kalau bahan ini mudah dijahit karena halus dan licin. Satin juga memiliki pantuan cahaya yang berbeda sehingga membuat kesannya menjadi mahal.

Namun, di balik kemewahannya tersebut, satin juga ternyata rapuh jika tidak diperlakukan dengan baik. Karenanya, memproduksi pakaian jadi dari satin membutuhkan ketekunan.


Francesca Di Cicco dalam jurnalnya yang terbit tahun 2021 menjelaskan bahwa satin memang terkenal karena tampilan visualnya.

Benar bahwa pantulan cahayanya memiliki kesan yang anggun tanpa perlu elemen perhiasaan atau aksesoris yang berlebihan. Satin menjadi bahan material pakaian eksklusif karena memberikan kesan yang lembut.

Persepsi terkain kait satin ini menjadi strategi menghadapi persaingan bisnis fashion di bidang media sosial yang berkembang saat ini.

Satinese hadir bukan hanya menampilkan keindahan satin melalui pantulan cahaya tetapi dengan kategori pakaian yang sering digunakan sehari-hari seperti kemeja, rok, celana, dress, outer hingga scrunchie.

Dalam hal ini, Satinese ingin membuat material ini menjadi lebih membumi tanpa menggeser identitasnya.

Dengan kata lain, kamu tidak perlu ‘flexing’ untuk terlihat lebih anggun dan cantik. Kamu hanya perlu mix and match pakaian yang menampilkan diri kamu apa adanya sesuai dengan karakter.

Tetapi, sisi visual hanyalah bagian yang bisa dipermak dengan gimmick sales. Dari sisi produksi, membuat satin menjadi produk pakaian siap pakai memiliki tantangannya sendiri.

Temuan dari jurnal yang dipublikasikan oleh Seetharam & Nagarajan (2014) menunjukkan bahwa kekuatan jahitan (seam strength) ada poin utama untuk membuat cutting pakaian lebih terlihat ‘jatuh’ dan elegan saat dipakai.

Pada material satin, kalau jahitan terlalu kuat, kainnya bisa sobek sepanjang garis sambungan sehingga pakaiannya tidak bisa bertahan lama.

Karenanya, pakaian dengan bahan satin harus diproduksi dengan sangat hati-hati. Teknik jahitannya harus presisi, benang yang digunakan pun tepat, dan ketegangan jahitan juga harus seimbang.

Dari proses produksi inilah, kualitas benar-benar diuji karena membuat produk jadi satin bukan hanya tentang seberapa glamor produk jadinya tetapi juga proses pengerjaan yang teliti.

Dari dua penelitian tersebut dijelaskan bahwa sebenarnya tantangan dunia fashion tidak sekedar hasil jadinya saja, tapi juga proses yang luput dari pandangan konsumen.
 

5 Strategi Menghadapi Tantangan Bisnis Fashion ala Satinese yang Bisa Kamu Tiru

Strategi menghadapi tantangan yang diterapkan Satinese yang juga bisa kamu tiru di antaranya adalah sebagai berikut:


1. Bidik Identitas Visual

Satin sudah punya karakter visualnya sendiri. Jadi, tugas Satinese adalah memperkuat kesannya di mata konsumen dengan membuat produk jadi yang lebih membumi termasuk mengubah kain satin polos menjadi scrunchie lucu.