Satinese: Bangun Kepercayaan Lewat Kolaborasi Tulus dan Cerita Bersama Pelanggan (Sumber gambar: Instagram satinese.id)
Be-emers, di tengah derasnya arus industri fashion lokal, ada satu nama yang pelan tapi pasti berhasil mencuri hati banyak orang Satinese.
Brand ini bukan cuma menjual pakaian, tapi juga menghadirkan rasa percaya diri dan kesan elegan yang melekat lama di benak pembelinya.
Kalau kamu sedang berjuang membangun brand fashion sendiri, strategi Satinese ini layak banget kamu contek!
5 Strategi Membangun Bisnis Fashion ala Satinese yang Bisa Kamu Tiru!
Berikut adalah 5 strategi membangun bisnis fashion ala Satinese yang bisa kamu tiru:
1. Punya Ciri Khas Visual yang Konsisten
Identitas visual adalah wajah pertama yang dilihat calon pembeli. Satinese paham betul soal ini. Dari pilihan warna, tone foto, hingga gaya konten di media sosial semuanya selaras dan mudah dikenali.Menurut pakar branding Marty Neumeier dalam bukunya The Brand Gap (2006), konsistensi visual mampu membentuk kepercayaan dan membuat audiens lebih cepat mengingat brand.
Jadi, jangan asal posting, Be-emers. Pastikan setiap tampilan visual mencerminkan kepribadian dan nilai yang ingin kamu bangun.
2. Cerita di Balik Produk yang Bikin Orang Nempel
Setiap koleksi Satinese enggak sekadar indah dilihat, tapi punya makna. Ada pesan tentang self-love, keberanian, dan kebebasan berekspresi di balik setiap potongannya.Seperti kata Seth Godin (2019), “People do not buy goods and services. They buy stories and relationships.”
Dan di situlah kekuatan Satinese mereka bukan cuma menjual produk, tapi cerita yang bikin pembeli merasa punya koneksi emosional.
3. Kolaborasi dengan Influencer yang Sevisi
Kolaborasi memang bisa memperluas jangkauan, tapi Satinese nggak pernah asal pilih. Mereka lebih suka menggandeng orang yang punya nilai dan karakter serupa elegan, lembut, tapi tetap berani tampil beda.Menurut laporan HubSpot (2024), cara orang melihat influencer sekarang udah banyak berubah. Mereka enggak lagi gampang percaya sama sosok yang cuma terkenal.
Justru yang dicari adalah figur yang kelihatan nyata yang cara ngomongnya, gaya hidupnya, bahkan caranya mikir terasa dekat dengan keseharian mereka sendiri.
Karena itu, Satinese enggak asal pilih influencer buat kolaborasi. Timnya benar-benar ngulik gimana si kreator ini ngobrol sama audiensnya, gimana cara dia menanggapi komentar, sampai bagaimana dia membangun hubungan yang jujur tanpa dibuat-buat.
Kalau keduanya punya nilai yang sama, kerja samanya jadi ngalir aja. Enggak ada kesan promosi yang maksa, dan justru dari situ kepercayaan tumbuh pelan-pelan tapi kuat dan bertahan lama.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.