One-Person Business: Model Bisnis yang Digemari Anak Muda dan Strategi Menerapkannya!

Tips Sukses Menjalankan One-Person Business (Sumber gambar: Freepik.com)

Tips Sukses Menjalankan One-Person Business (Sumber gambar: Freepik.com)


Salah satu model bisnis yang sekarang ini banyak digemari oleh generasi muda adalah One-Person Business. Sesuai dengan namanya, One-Person Business adalah model bisnis yang setiap prosesnya, dimulai dari produksi, distribusi, promosi, leads, pengembangan dilakukan oleh satu orang.

Model bisnis ini memang akan memberikanmu tantangan tersendiri. Mereka yang menjalankan model bisnis ini, dapat dikatakan sebagai petarung tangguh.


Baca Juga: 5 Keterampilan Digital Marketing yang Wajib Ditingkatkan di Tahun 2026

 

Alasan One-Person Business Digemari Anak Muda

Ada banyak alasan mengapa model bisnis ini banyak digemari oleh generasi muda. Beberapa di antara banyak alasan tersebut seperti:

  • Fleksibilitas kerja yang sangat tinggi dan bersifat personal.
  • Kamu jadi tidak perlu banyak menghadapi drama kantor, atasan dengan bawahan, atau kepada sesama pekerja.
  • Keuntungan yang didapatkan bersifat utuh.
  • Menjadikan mentalitas bisnismu lebih kuat.

 

Kekurangan Model One-Person Business

Lalu, apakah model bisnis tidak memiliki kekurangan? Tentu saja ada, bahkan dapat dikatakan lebih banyak kekurangannya dibandingkan kelebihannya. Mari kita mulai dari poin yang pertama yakni:

  • Sangat bergantung kepada dirimu sendiri. Ketika kamu mengalami sakit parah, gagal bayar utang, menjadi korban penipuan atau investasi bodong, maka bisnis yang dijalankan akan berakhir.
  • Kamu memerlukan biaya yang besar, terutama untuk optimasi teknologi kerja yang relevan.
  • Bias bisnis yang tinggi. Karena tidak adanya lawan berpikir, kamu jadi terlalu percaya diri menerapkan strategi pemasaran yang belum teruji.
  • Beban kerja dan manajemen yang tinggi. One-Person Business selalu menuntutmu untuk sigap melihat berbagai peluang bisnis.
  • Sulit untuk melakukan ekspansi bisnis, terlebih jika kamu masih di tahap awal dan belum "punya nama".
  • Kurang spesialisasi. Satu orang tidak mungkin dapat menjadi ahli dalam banyak proses bisnis.
  • Apabila kamu sudah berkeluarga, One-Person Business akan sering memaksa dirimu memilih antara waktu bersama keluarga atau mengembangkan bisnis.

Dari penjelasan kelebihan dan kekurangan One-Person Business di atas, kamu pasti semakin sadar bahwa model bisnis ini sangatlah sulit untuk dijalankan. Ingat, penulis hanya mengatakan sulit, bukan tidak mungkin dijalankan. 
 

5 Strategi Menerapkan One-Person Business untuk Pemula

Lalu, bagaimana cara terbaik untukmu dapat menjalankan model bisnis seperti ini? Di dalam artikel ini penulis akan memberikan beberapa tips dan strategi sederhana. Dimulai dari yang pertama yakni:


1. Menentukan Ruang Lingkup Bisnis yang Spesifik

Sebagai “manusia biasa yang makan nasi” kita tentu tidak bisa menjalankan jenis bisnis dengan ruang lingkup yang sangat luas sendirian.

Kita perlu menentukan terlebih dahulu jenis bisnis dengan ruang lingkup yang spesifik. Agar lebih mudah, pilihlah jenis bisnis yang benar-benar sudah kamu kuasai atau ketahui banyak. Pilihlah jenis bisnis yang sangat kamu sukai atau passion.

Selain itu, kamu juga bisa mempertimbangkan beberapa poin di bawah ini sebelum memilih jenis bisnis tertentu, yakni:

  • Berapakah besar modal yang diperlukan?
  • Apakah produk tersebut berbentuk digital atau fisik?
  • Di mana kamu akan memasarkan produk bisnisnya?
  • Dengan apa kamu memasarkannya? Apakah dengan toko fisik atau tools digital?

 

2. Menentukan Channel Marketing Khusus

Tips dan strategi kedua untukmu dapat menjalankan konsep One-Person Business adalah menentukan channel marketing khusus.

Membatasi penggunaan channel marketing tentu akan membuatmu menjadi lebih mudah fokus. Kamu bisa membuat konten yang benar-benar berkualitas dan sesuai dengan algoritma terbaru channel marketing yang digunakan.



Ada banyak jenis channel marketing yang bisa kamu andalkan. Dimulai dari media sosial seperti Instagram, TikTok, website, email, podcast, dan lain-lain.

Sebelum memilih, pastikan kamu sudah familiar dengan berbagai fitur dasar dari channel marketing terpilih.

 

3. Melakukan Penjadwalan Proses Secara Sistematis

Selanjutnya adalah dengan melakukan penjadwalan setiap proses penting bisnis. Tentu saja setiap penjadwalan tersebut harus ditaati dengan baik.

Pastikan kamu membuat jadwal proses bisnis yang sistematis dan komprehensif. Di dalam jadwal bisnis ini, kamu juga bisa mempertimbangkan kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan bisnis, namun dapat membantumu menjadi lebih fokus.

Contohnya seperti menyisihkan waktu untuk membaca buku, menulis jurnal, atau bahkan ngobrol santai dengan keluarga. Ada banyak tools digital yang bisa kamu manfaatkan.

Adapun rekomendasi terbaik penulis adalah Trello, tools to do list yang menggunakan sistem card. Rekomendasi lainnya dengan fitur yang lebih kompleks, kamu bisa menggunakan Notion.