Dari Waste ke Worth: Transformasi Limbah Kain Satinese Jadi Produk Premium

Tips Pengolahan Bahan Sisa Produksi Satinese, Gambar: Instagram Satinese

Tips Pengolahan Bahan Sisa Produksi Satinese, Gambar: Instagram Satinese

Like
Be-emers, pernah kepikiran enggak sih gimana nasib potongan kain kecil-kecil yang nggak kepake dari pabrik atau UMKM fashion?
 
Jangan salah! Justru yang kecil-kecil itu kalau dikumpulin bisa jadi gunung limbah juga.
 
Industri fashion memang cantik dilihat, tapi nyumbang limbah lumayan bikin pusing kalau nggak dikelola dengan benar.
 
Nah, salah satu brand lokal yang punya pendekatan menarik terhadap isu ini adalah Satinese, brand fashion berbahan satin yang lagi naik daun. 
 
Yang bikin menarik bukan cuma produknya yang premium, tapi juga cara mereka memanfaatkan sisa kain supaya nggak ada yang kebuang percuma.
 

Sisa Kain Bukan Sampah, Tapi Peluang Bisnis

Menurut Kak Anggi Destiathi, founder Satinese, perjalanan brand ini juga dibarengi dengan perjalanan mereka belajar mengelola limbah. 
 
Mulanya sederhana, setiap produksi item satin seperti scrunchie, scarf, dan pouch, pasti ada potongan-potongan kecil yang numpuk.
 
Awalnya, sisa-sisa itu cuma di simpan dalam satu kotak besar, niatnya mau dipakai suatu saat kalau kepikiran ide. 
 
Tapi lama-lama potongan kain makin banyak, dan Kak Anggi mulai mikir:
 
“Sayang banget ya kalau ini cuma jadi sampah. Padahal satin itu kain premium. Masa sih kita buang begitu aja?”
 
Dari situ, konsep waste to worth mulai jadi prinsip produksi Satinese.
 

Upcycling: Dari Sisa Kain Jadi Produk yang Dicari

Salah satu produk yang lahir dari sisa kain adalah sleep eye mask, yang sekarang malah jadi salah satu best seller. 
 
Kenapa? Karena tekstur satin yang lembut memang cocok buat area wajah, dan potongannya yang kecil pun bisa disusun jadi produk bernilai tinggi.
 
Selain itu, Satinese juga membuat:
  • Mini scrunchie dari potongan paling kecil
  • Gift ribbon dari lembar kain yang terlalu pendek untuk dijahit
  • Tag pouch dari kain sisa untuk mengurangi penggunaan kertas
Uniknya, pembeli malah suka produk-produk ini karena bentuknya lucu, ramah lingkungan, dan tetap terlihat premium.