Be-emers termasuk yang berkeringat dingin ketika menawarkan dagangan. Jangan khawatir, itu sama denganku. Dulu tapi. Sekarang enggak.
Sekarang aku lebih punya rasa percaya diri ketika menawarkan dagangan. Minimal ketika ada orang yang tanya produkku, kemudian dengan penuh percaya diri aku bisa menjelaskan dengan baik, tanpa malu dan tanpa bingung, lalu segera kutawarkan daganganku agar laku, dan cuan.
Jadi gimana triknya? Yuk ikuti!
3 Tips Menawarkan Dagangan kepada Pembeli, Anti Malu dan Anti Bingung
Berikut adalah tips menawarkan dagangan kepada pembeli tanpa harus malu dan bingung yang bisa kamu terapkan:
1. Tawarkan kepada Orang yang Butuh
Selalu tawarkan dagangan kepada orang yang butuh. Itu pasti dan rumus pertama.
Tapi, orang merasa butuh itu bisa diciptakan. Itulah pentingnya edukasi dalam iklan. Jadi buatlah iklan-iklan, baik iklan organik di media sosial, yang menunjukkan bahwa kita, atau seseorang itu butuh produk kita.
Produk roti misalnya. Bisa dengan menunjukkan bahwa roti itu penting, dibutuhkan, untuk sarapan.
2. It’s Not About Me, It's About You
Mendengarkan ceritamu, apapun itu, semenarik apapun itu, membosankan. Benar?
Tapi beda jika kondisinya dibalik. Aku yang cerita, tapi aku mementingkan egomu. Aku mementingkan kamu, semua hal tentang kamu. Pasti kamu akan senang dan tersanjung.
Jadi misalnya gini. Di YouTube kita lihat ada iklan roti, “Aku jual roti potongan, karena aku suka (dengan roti potongan)”. Salah!
Di dalam hati kita akan menanggapi iklan tersebut dengan berkata. “I don't care, kamu suka roti potongan atau tidak. Itu bukan urusanku…” Dan mungkin kita akan melanjutkan dalam hati, “Aku tidak butuh, yang aku butuhkan adalah uang..saat ini.” tuh kan, jadi melenceng kemana-mana.
Jadi, alih-alih berkata seperti di atas, coba ubah iklannya dengan cara berikut. “Aku tahu, membawa roti satu kantong plastik itu merepotkanmu. Di kendaraan umum kamu akan repot memegangi kantongnya. Di kantor kamu bingung harus meletakkan dimana. Dibuang sayang, dikasihkan orang nanggung, diletakkan disitu mengganggu pemandangan. Jadi kami sediakan roti yang pas, untuk perut dan yang pasti…pas untuk kantongmu.”
Mungkin kita akan berkata dalam hati, “Wah benar juga nih roti!
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.