Klaster Baru di Tempat Makan, Simak Cara Aman Agar Tidak Ikut Tertular

sumber: freepik.com

sumber: freepik.com

Like

Di Jakarta, PSBB Kembali diberlakukan karena menimbang penyebaran corona semakin hari tidak kunjung membaik.

Berbagai klaster baru mulai bermunculan di Indonesia, salah satu klaster yang mulai menjadi perhatian masyarajat adalah kemunculan klaster tempat makan. Klaster ini terjadi di berbagai rumah makan, restoran, kedai kopi, warung, bar, dan masih banyak lagi.

Kemunculan klaster tempat makan tentu menjadi kekhawatiran masyarakat. Apalagi bagi yang terkadang atau bahkan sering membeli makanan di tempat makan, baik itu hanya take away hingga makan di tempat.

Penyebarannya bisa dipicu dari seseorang pengunjung atau staf tempat makan yang sudah positif covid-19, baik melalui kontak langsung maupun dari droplet atau aerosol.

Kekhawatiran ini semakin nyata melihat penyebaran dari klaster tempat makan ternyata lebih berbahaya karena dapat menyebabkan beberapa klaster tambahan.


Dari hasil kajian yang dilansir oleh akun Instagram @pandemictalks (12/09), klaster ini dapat memicu munculnya klaster baru, yaitu klaster keluarga pengunjung, klaster keluarga staf, hingga klaster tempat makan sendiri.

Tingginya kasus penyebaran corona dari klaster tempat makan memang sudah banyak terjadi di berbagai negara. Di Indonesia sendiri, kemunculannya tercatat pada beberapa tempat makan, seperti Warung Soto Lamongan di Yogyakarta dan Rumah Makan Bu Fat di Semarang yang mengakibatkan munculnya 20 kasus positif serta masih banyak kasus lainnya.
 

Yang Perlu Diperhatikan Oleh Pengunjung

Cara terbaik untuk tidak tertular dari klaster ini adalah memang mengurangi sebisa mungkin intensitas ke tempat makan, misal dengan membuat makanan sendiri. Jika harus membeli makanan, bisa dengan memanfaatkan layanan pesan antar online, seperti gofood, grabfood, dan masih banyak lagi.

Jika terdesak harus membeli makan di tempat makan langsung, sebagia pengunjung harus sadar akan protokol kesehatan dengan tidak melepaskan masker, menjaga jarak aman antar pengunjung, dan selalu memncuci tangan.
 

Yang Perlu Diperhatikan Oleh Peelaku Usaha Kuliner

Bagaimana untuk pemilik tempat makan dan para pekerjanya? Apakah harus menutup usahanya?

Masih ada cara aman agar tetap bisa membuka usaha tempat makan secara aman, yaitu dengan menjalankan protokol VDJ. Apa yang dimaksud dengan protokol VDJ?

VDJ merupakan singkatan dari 3 protokol yang wajib diperhatikan pada pelaku usaha tempat makan, yaitu ventilasi, durasi, dan jarak. Tempat makan harus memiliki ventilasi yang bagus dengan selalu membuka jendela dan pintu rumah makan agar udara segar mengalir.

Pembatasan waktu dan jumlah pengunjung perlu diperhatikan. Jarak antar staf dan penganjung juga perlu diperhatikan sesuai dengan protokol jarak.

Hal lain yang perlu diperhatikan selain menerapkan protokol VDJ adalah dengan memberlakukan peraturan ketat kepada pengunjung dan mendata setiap pengunjung untuk contact tracing. Edukasi mengenai protokol juga penting dilakukan kepada para staf sebelum melayani pengunjung.

Untuk bisa terus memantau, tetapkan staf khusus sebagai pengontrol protokol. Jika terjadi kasus positif, segera laporkan ke Dikes untuk segera dilakukan penanganan yang tepat.

Klaster tempat makan memang sudah seharusnya menjadi perhatian yang serius pada masyarakat. Namun, bukan berarti menekan usaha kuliner. Selama menjalankan protokol kesehatan dan protokol VDJ dengan baik serta memanfaatkan layanan antar dan take away, usaha kuliner tetap bisa berjalan secara aman.