Demi Keamanan, Hindari Bertransaksi Digital Lebih dari 5 Menit! Kenapa Ya?

Cyber - Canva

Cyber - Canva

Like

Melakukan transaksi digital kini memang sudah jadi kebiasaan kita nih. Sayangnya, transaksi digital masih dibayangi “rasa tidak aman”.

Misalnya, maraknya kasus penipuan atas nama bank atau online shop. Meski bikin hidup jadi lebih mudah, tapi kita tetap harus waspada, Be-emers.

Salah satunya yakni dengan tidak melakukan transaksi digital lebih dari 5 menit. Kok gitu?

Menurut Direktur Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dino Milano Siregar, dikutip dari laman Bisnis, hal itu dilakukan agar enggak menjadi sasaran serangan siber yang menggunakan internet untuk segala (Internet of Things/IoT).

Soalnya, serangan tersebut dilakukan dengan kemampuan transfer data melalui jaringan, tanpa memerlukan interaksi antarmanusia.


Bertransaksi lebih dari lima menit, bisa memungkinkah peretas (hacker) mengambil alih akun kamu lho!

Dino menyarankan, kalau memang butuh transaksi lebih dari 5 menit, sebaiknya log out dulu dan lakukan log in kembali.

Selain itu, menurut Dino serangan siber juga dilakukan melalui perangkat lunak berbahaya (malicious software/malware yang disusupkan untuk merusak sistem. Salah satunya adalah mengarahkan transaksi ke tempat yang tidak seharusnya.

Berdasarkan penelitian dari Toronto Center, saat ini, setiap harinya ada 35.000 malware yang disebar oleh pelaku kejahatan siber. Sebanyak 92 persen di antaranya dikirimkan melalui surat elektronik.

Lebih lanjut, Dino menyebut pihaknya terus berupaya untuk menjaga pengguna layanan keuangan digital di Tanah Air yang terus bertambah dari serangan siber. Menurutnya, jumlah pengguna layanan tersebut, baik bank maupun non-bank selama pandemi Covid-19 mengalami kenaikan yang sangat signfikan.

Baca Juga: Marak Penipuan & Pencurian Online, Begini Cara Gojek Jaga Keamanan Transaksi Digital



Enggak Efektif Kalau Dilakukan di Perangkat Pribadi?

Sementara itu, Pakar Keamanan Siber Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan menghindari serangan siber dengan cara tidak melakukan transaksi digital lebih dari lima menit justru tidak efektif apabila dilakukan lewat perangkat pribadi dan bukan di tempat umum

Menurut Alfons, posisi akun dalam kondisi mengakses layanan atau log in jauh lebih aman dari serangan siber dibandingkan dengan posisi akun tidak mengakses layanan atau log out. Pasalnya, dalam kondisi log in akun tidak mungkin bisa diakses oleh pihak lain.

Meski begitu, bukan berarti kondisi tersebut sepenuhnya aman. Soalnya, enggak menutup kemungkinan ada malware yang menyusup dan mencuri data pengguna kemudian disalahgunakan.

Terkait dengan keamanan transaksi keuangan digital, menurut Alfons, hal yang seringkali luput dari perhatian adalah fitur penyimpanan kartu debit dan kredit di dompet digital atau pasar daring (marketplace).

Soalnya, data terkait kartu tersebut yang tersimpan rentan dibobol dan disalahgunakan.

Makanya, dia menyarankan agar masyarakat tidak menyimpan kartu debit dan kredit di dua layanan tersebut untuk menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Mau Belanja Aman di E-Commerce? Begini Tipsnya