Mau Menerapkan Pivot Bisnis? Pahami Dulu 3 Faktor Berikut

Change - Canva

Change - Canva

Like

Pernah dengar istilah “pivot” dalam bisnis?

Istilah pivot ini merupakan salah satu langkah pengembangan suatu usaha dengan cara mengubah model bisnis. Meski begitu, perubahan tersebut tetap mengacu sama tujuan atau visi dari usaha yang dimiliki nih, Be-emers.

Pivot juga dinilai bisa memungkinkan kamu untuk berkembang secara lateral di pasar. Adapun, strategi bisnis dengan pivot ini juga banyak diterapkan, terutama saat harus beradaptasi di tengah pandemi Covid-19.

Bahkan, sejumlah perusahaan terkenal telah berhasil melakukan pivot selama pandemi. Hal itu menunjukkan kalau pivot bisa dilakukan dengan cukup berhasil setelah perusahaan menyusun rencana dengan matang.

Strategi pivot ini enggak cuma berlaku bagi usaha yang sudah besar lho. Bentuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga bisa kok pakai strategi ini.


Namun, mengubah model usaha tentunya bukan hal yang mudah. Melakukannya pun enggak boleh sembarangan.

Kalau enggak, bukannya cuan, usahanya kamu malah bisa gulung tikar nih, Be-emers. Makanya, dikutip dari laman Bisnis, ada 3 faktor yang perlu kamu pahami sebelum menerapkan pivot.

Baca Juga: Pivot dalam Bisnis, Cara Siasati Dampak Pandemi
 

Pahami Tren

Dengan adanya perubahan pola dalam hidup masyarakat, satu-satunya cara agar pivot berhasil adalah dengan mempertimbangkan tren baru di area ini.

Misalnya saat pandemi, yang mana kerja dilakukan jarak jauh dengan peningkatan ketergantungan pada teknologi, memberikan banyak peluang bagi bisnis yang ingin menemukan cara baru dan menarik untuk memanfaatkan pasar mereka. Di sini, kamu bisa menerapkan pivot dengan menyesuaikan tren atau perubahan pola masyarakat.
 

Perluas Model Bisnis Perusahaan

Pivot yang berhasil enggak bergantung pada ruang baru lho. Sejumlah perusahaan melakukan hal-hal tertentu.

Kalau sebuah perusahaan ingin sukses dengan rencana pivotnya, mereka harus melihat area terkait dengan produk utama mereka.

Contohnya yang dilakukan Prada, produsen aksesori modis kini juga merilis jajaran masker wajah buatan desainer. Prada telah menunjukkan bahwa mereka memanfaatkan kesadaran merek untuk menghasilkan produk yang layak dan menarik bagi dunia pasca pandemi.
 

Harus Menguntungkan dan Berkelanjutan

Pastinya, strategi pivot yang kamu terapkan harus cuan dan berkelanjutan. Makanya, produk atau layanan yang ditawarkan harus mempertahankan dan meningkatkan nilai merek, serta bisa mendorong pelanggan untuk membeli ide baru.

Soalnya, seiring berjalannya waktu, bisnis akan dapat beralih dari model bisnis penghasil laba awal menjadi model baru yang berkelanjutan dalam jangka panjang.

Untuk itu, pivot juga penting untuk bisnis kamu karena sebuah usaha yang enggak fleksibel berpotensi menjadi yang pertama gulung tikar.

Baca Juga: Jadi Hal yang Konstan, Begini Cara Menghadapi Perubahan dalam Bisnis