Penumpang Merosot Hingga 95%, Ada Apa Dengan Maskapai Mewah Emirates?

Emirates Airline - Canva

Emirates Airline - Canva

Like

Pandemi Covid-19 memang benar-benar menekan kinerja maskapai penerbangan nih, Be-emers. Bahkan, tekanan kinerja juga dialami sama salah satu maskapai penerbangan internasional, yakni Emirates.

Dikenal sebagai maskapai mewah, Emirates rupanya juga harus menhadapi tekanan yang cukup siginfikan nih di tahun 2020.

Diketahui dari laman Bisnis, maskapai yang berbasis di Dubai ini telah mengalami penurunan penumpang hingga 95 persen lho! Emirates hanya mengangkut 1,5 juta penumpang selama periode April hingga 30 September 2020.

Menurut Chairman dan Chief Executive Emirates Airline dan Group Yang Mulia (YM) Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum, selama enam bulan pertama tahun 2020-21, Emirates telah menghentikan 3 pesawat lama dari armadanya sebagai bagian dari strategi jangka panjangnya untuk meningkatkan efisiensi.

Selain itu, seperti arahan yang diberikan oleh Otoritas Umum Penerbangan Sipil UEA, Emirates menangguhkan penerbangan penumpang pada 25 Maret 2020 untuk sementara waktu bekerja sama dengan pemerintah dankedutaan untuk mengoperasikan layanan repatriasi hingga Bandara Internasional Dubai (DXB) dibuka kembali untuk penumpang transit dan penerbangan penumpang terjadwal.


Pada pertengahan pertama tahun fiskal 2020-21, kerugian maskapai yang berbasis di Dubai tersebut mencapai AED12,6 miliar (US$3,4 miliar) dibandingkan dengan laba tahun lalu sebesar AED 862 juta (US$ 235 juta). Pendapatan operasional lainnya, turun sebesar 75 persen menjadi AED 11,7 miliar (US$ 3,2 miliar) dibandingkan dengan AED 47.3 miliar (US$ 12.9 miliar) yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu.

Biaya operasional Emirates berkurang 52 persen dibandingkan penurunan kapasitas keseluruhan sebesar 67 persen. Biaya bahan bakar menjadi 83 persen lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Hal tersebut disebabkan oleh turunnya harga bahan bakar (yang turun sebesar 49 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu) dan penggunaan bahan bakar di pesawat yang lebih rendah sebesar 76 persen karena berkurangnya secara substansial operasi penerbangan selama enam bulan hingga akhir September.

Bahkan, selama periode ini pula, volume kargo yang diangkut Emirates sebesar 0,8 juta merosot sebesar 35 persen.

Meski begitu, Emirates masih dapat mengangkut volume kargo sebesar 65 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Nah, hal ini menunjukkan kalau fleksibilitas divisi kargo yang luar biasa dalam mengadaptasi operasinya untuk menyediakan layanan angkutan udara dalam keadaan baru ini.