Meraih Cuan dari Bisnis Makanan Homemade

Aneka dessert cup buatan Yummyy Kitchenn. foto: dok pribadi

Aneka dessert cup buatan Yummyy Kitchenn. foto: dok pribadi

Like

Mulai Bisnis Awal Pandemi
Yummyy Kitchennn adalah bisnis kolaborasi Maya dan kedua anaknya, Hani dan Miya. Berawal dari kegemaran Maya memasak makanan homemade, kemudian Miya, anak keduanya yang masih pelajar SMA berinisiatif membuat bisnis makanan rumahan.

Ide berbisnis ini justru muncul saat awal-awal pandemi, sekitar bulan April, karena anak-anak mulai sekolah dari rumah, dan banyak waktu luang.  
  
“Idenya dari Miya, yang ingin belajar berbisnis dan bisa menghasilkan uang sendiri, saat itu dia sudah selesai ujian SMA, dan banyak waktu di rumah,” ujar Maya. Lalu, mulailah Maya dan anaknya membuat beraneka makanan, mulai dari macaroni schotel, aneka dessert cup, klaperttart, spaghetti brulle, dan lain sebagainya. 

Dari situ lah, banyak teman-teman anaknya yang memesan. Mereka yang memesan biasanya pernah merasakan makanan yang dibuat Maya, karena Maya sering memberikan makanan saat teman anaknya belajar kelompok di rumahnya.

Arti Yummyy Kitchennn bermakna makanan berasal dari dapur kita sendiri, rasanya yummy (enak) karena dibuat dengan sepenuh hati, dengan bahan yang berkualitas,” ujar Maya. Huruf n pada kata kitchen berjumlah 3 karena bisnis ini bertiga, Maya dan kedua anaknya.


 

Harga yang terjangkau dengan segmentasi pelajar dan mahasiswa. Foto: dok. Pribadi

Harga yang terjangkau dengan segmentasi pelajar dan mahasiswa. Foto: dok. Pribadi



Fokus Berjualan Online
Target utama dari pembeli Yummyy Kitchennn adalah teman-teman Hani dan Miya, yaitu mahasiswa dan pelajar.  “Lalu kemudian orangtua dan teman-teman anak saya, para tetangga, kenalan teman-teman anaknya dan merambah ke pembeli online,” ungkap Maya.

Ketika orang membeli dan mencoba rasa makanan Yummyy Kitchennn, dan dia bilang enak, maka ia dengan senang hati menyebarkan informasi tersebut ke orang lain.

“Jadi marketingnya dari mulut ke mulut, testimoni pelanggan bermunculan secara lisan maupun tulisan via media sosial.” Miya dan Hani aktif memposting jualan mereka di media social, terutama Instagram, memang menurut mereka, saat ini banyak pelaku usaha menggunakan platform ini untuk berjualan.

Cara penjualan melalui media sosial terutama Instagram sangat memudahkan mereka menarik pembeli baru, orang-orang yang tidak mereka kenal sebelumnya. Sedangkan para pelanggan yang sudah kenal banyak yang repeat order melalui WhatsApp.

Miya yang jago fotografi bertugas membuat content Instagram Yummy Kitchenn semenarik mungkin. Tak jarang ia juga ikut workshop food fotografi untuk menambah wawasan tentang fotografi untuk makanan. Inilah yang kemudian menarik pelanggan, terutama anak-anak muda pasti ingin mencoba dan tertarik jika tampilannya bagus, banyak testimoni pembeli bilang enak, dan yang pasti harga sesuai dengan kantong mereka.
 

Fokus berjualan online dengan menggunakan platform Instagram @yummyy.kitchennn Foto: dok. Pribadi

Fokus berjualan online dengan menggunakan platform Instagram @yummyy.kitchennn Foto: dok. Pribadi



Sementara, penjualan Yummy Kitchennn menggunakan sistem Pre Order (PO) sehingga jumlah produksi terbatas sesuai pesanan. Maya membatasi, per hari tidak lebih dari 100 piece makanan. “Pernah ada yang pesan 150 cup kami belum sanggup karena keterbatasan tenaga,” ujar Maya. 

Seperti halnya, penjualan makanan mereka banyak melalui sistem online, begitu pula pengantaran makanan menggunakan aplikasi online. “Ini sangat memudahkan kami, dan menjangkau pelanggan yang tidak dikenal dan ingin mencoba beli karena tertarik lihat Instagram kami,” ujar Maya.


Harga Murah Namun Tetap Berkualitas
Keunikan dari makanan yang kita jual adalah rasa yang enak, dibuat dari bahan berkualitas namun tetap terjangkau di kantong pelajar dan mahasiswa. Harga makanan mulai dari Rp 10.000, misalnya pudding dessert dengan ukuran kemasakan cup kecil 200 ml, ada juga yang besar sekitar Rp 15.000.

“Tidak perlu mahal-mahal karena segmentasi pelajar dan mahasiswa, yang penting mereka selalu repeat order dan bisnis terus berjalan,” ujar Maya, single mom selama 17 tahun namun mampu menguliahkan kedua anaknya.
 

Miya, anak kedua Maya yang berinisiatif membuat bisnis ini. foto: dok pribadi

Miya, anak kedua Maya yang berinisiatif membuat bisnis ini. foto: dok pribadi

 

Maya dengan kreasi makanan homemade buatannya. Foto: dok.pribadi

Maya dengan kreasi makanan homemade buatannya. Foto: dok.pribadi



Selama pandemi ini, saat bisnis lain mungkin kesulitan mencari pelanggan dan bahkan ada yang tumbang, Yummy Kitchennn justru berkembang. “Pembeli kami bertambah karena orang saat ini tidak pergi ke mal, atau makan di restoran dan café. Ini menjadi peluang bagi bisnis kami,”ungkap Maya.

Baru-baru ini, Yummyy Kitchennn dipasarkan oleh seorang artis ternama, Tamara Bleszynski. Maya mengatakan hal itu sama sekali tidak menggunakan biaya endorse, karena Tamara memang ingin mempromosikan berbagai macam UMKM selama pandemi ini.

“Senang sekali bisa dipromosikan di akun Instagram Tamara, kami sama sekali tidak bayar, karena memang itu program sosial dia, membantu para UMKM agar bisnis kecil terus jalan,” ujar Maya. Berkat postingan itu, pelanggannya menjadi bertambah.  

Maya dan kedua anaknya menginginkan Yummy Kitchennn terus berkembang, akan selalu mempertahankan kualitas bahan, namun harga tetap terjangkau untuk kalangan pelajar dan mahasiswa.

Maya juga berharap dapat usaha anaknya dapat menginspirasi anak-anak yatim yang lain agar bersemangat meraih apa yang mereka cita-citakan. “Inginnya kalau sudah sukses bisa berbagi ke sesama dan bisa merawat kucing-kucing jalanan yang terlantar,” ungkap Maya, yang merupakan penggemar kucing.  

Baca Juga: Inspirasi Bisnis Menu Homemade yang Viral di Youtube & Tiktok