Facebook Habiskan US$1 Miliar untuk Konten Berita Tiga Tahun ke Depan

Facebook - Canva

Facebook - Canva

Like

Saat ini, media sosial jadi salah satu platform untuk mendapatkan banyak informasi terkini. Hal itu pun disadari Facebook, yang notabene cukup concern dengan konten berita yang ada di platformnya.

Bahkan, diketahui dari The Wall Street Journal (WSJ), Facebook Inc. bakal menghabiskan setidaknya US$1 miliar untuk melisensikan materi atau konten berita dari para penerbit/media selama tiga tahun ke depan lho, Be-emers!

Menurut Senior Eksekutif Kebijakan Facebook Nick Clegg, rencananya tersebut sudah termasuk pembayaran US$600 juta dari facebook ke sejumlah penerbit seperti Guardian, Financial Times, dan lainnya untuk mengisi produk Facebook News di beberapa negara sejak 2018.

Kalau dilihat, rencana dan janji yang diberikan facebook tersebut mirip dengan apa yang pernah dilakukan oleh Alphabet Inc., yang mana Alphabet harus membayar lebih dari US$1 miliar untuk melisensikan konten berita untuk Google News Showcase selama tiga tahun.

Di satu sisi, Facebook bermaksud untuk membuat kesepakatan tersebut dengan penerbit/media agar cerita mereka muncul di produk berita yang sedang dikembangkannya. Clegg mengakui, ia khawatir akan konsentrasi kekuasaan di antara perusahaan teknologi dan cara mendanai jurnalisme.


Meski begitu, menurutnya, penyelesaian baru perlu didasarkan pada fakta tentang bagaimana sebuah nilai bisa diperoleh dari berita online dan bagaimana berita dan informasi mengalir di internet.

Sementara itu, janji dari perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut diberikan seiring dengan adanya pengawasan dari pemerintah di seluruh dunia atas pembayaran konten berita yang muncul di platform mereka.

Salah satunya yakni, kasus Facebook dengan pemerintah Australia yang sempat bersitegang soal pembayaran konten berita di laman Facebook.

Dalam posting blognya, Clegg mengatakan bahwa undang-undang Australia yang diusulkan akan mengharuskan perusahaan membayar dalam jumlah yang enggak terbatas kepada perusahaan media global di bawah sistem arbitrase.

Alhasil, Facebook menghapus berita dari platformnya di Australia pada akhir Februari 2021 karena badan legislatif negara itu memperdebatkan proposal yang mengharuskan Facebook dan Google membayar perusahaan media setempat untuk konten mereka.

Baca Juga: Heboh Pemerintah Australia VS Facebook, Ada Apa Sih?

Waduh! Nah, kalau kamu tim yang suka baca berita lewat media sosial atau langsung ke sumbernya nih, Be-emers?