Kisah Tiga Sosok di Balik Aplikasi Ajaib, Stockbit, dan Pluang

Ilustrasi Canva

Ilustrasi Canva

Like
Kegiatan menabung dan investasi saat ini semakin mudah karena hadirnya Financial Technology yang memudahkan kita untuk mengakses produk-produk keuangan dan menyederhanakan proses transaksi. Pada 2007, hanya ada 7% pengguna fintech dan 10 tahun kemudian atau tepatnya 2017, perkembangan fintech sangat pesat mencapai 78% pengguna atau tercatat sebanyak 135-140 perusahaan fintech. Di tahun yang sama, setidaknya transaksi fintech di Indonesia mencapai US$18,6 miliar atau setara dengan Rp247,65 triliun.

Terdapat beragam jenis financial technology yang ada di Indonesia, yakni: peer-to-peer lending, equiry crowdfunding, securities crowdfunding, market agregator, manajemen risiko investasi dan payment, clearing dan settlement. 

Di antara banyaknya fintech di Indonesia, ada tiga sosok revolusioner di dunia pasar keuangan di Indonesia yang mempermudah masyarakat untuk berinvestasi. 

Wellson Lo - Stockbit

Wellson Lo merupakan pendiri aplikasi Stockbit pada 2012 dengan tujuan untuk mengurangi kesenjangan informasi antara investor ritel dan investor institusi yang ada di Indonesia.

Anderson Sumarli - Ajaib

Anderson Sumarli merupakan CEO dari fintech bernama Ajaib pada 2018 lalu dengan nama PT Ajaib Sekuritas Asia dan Ajaib Reksa Dana dengan nama PT Takjub Teknologi Indonesia. Tujuannya untuk mengakomodasi investor muda yang kesulitan untuk dapat edukasi perdagangan saham untuk lebih mudah dipelajari.

Marcellina Claudia - Pluang

Claudia mendirikan Pluang pada 2019 silam yang merupakan rebranding dari start up layanan investasi bernama digiemas.

Bagaimana selengkapnya kisah ketiga sosok ini dalam mengembangkan financial technology di dunia pasar keuangan di Indonesia? Kamu bisa nonton video DUARR - Diskusi Unik Ala Rangga - Rachma. Check this out~