Mengenal Istilah “Junk Food” dan Dampaknya bagi kesehatan

Sumber Gambar : Google

Sumber Gambar : Google

Like

Siapa yang tidak mengenal istilah junk food? Junk food adalah istilah untuk merendahkan makanan yang mengandung kalori tinggi dari gula atau lemak dengan sedikit serat, protein, vitamin atau mineral. 

Junk food juga bisa disebut tinggi makanan berprotein seperti daging yang diolah dengan lemak jenuh. Makanan seperti hamburger, pizza dan ayam goreng sering dianggap sebagai junk food.

Junk food adalah makanan olahan yang mengandung kalori tinggi, makanan ini disiapkan dengan cara yang terlihat menarik dan menyenangkan sehingga para penikmat nya agar mengkonsumsi lebih banyak. 

Baca Juga: Rehat untuk Sehat di Tengah Pandemi, Apa Itu?

Menurut Dr.Sunali Sharma, Ahli Gizi. Makanan ringan asin, permen karet, permen, makanan penutup manis, cepat saji dan minuman berkarbonasi manis, sedikit atau tidak memiliki nilai gizi sama sekali, tinggi kalori, garam, dan lemak bisa dianggap junk food. 


Fast food merupakan santapan yang mudah, cepat dan tidak lama jika di konsumsi untuk remaja saat ini. Padahal fast food kurang baik untuk kesehatan jika dikonsumsi terus menerus dalam jangka waktu yang lama.

Fast food mengandung MSG, tinggi lemak, kalori, karbohidrat, kolesterol yang dapat menyebabkan penyakit seperti penyakit jantung, obesitas, tekanan darah tinggi dan tidak
baik jika di konsumsi untuk remaja yang sedang mengalami masa pertumbuhan. 

Makanan yang baik dikonsumsi tentunya bahan makanan yang mengandung kalsium, protein, buah-buahan dan sayuran yang tinggi. Bukan berarti tidak boleh mengkonsumsi junk food atau fast food, hanya saja konsumsi nya dengan batasan atau tidak berlebihan.

Para remaja harus mampu membedakan makanan sehat yang baik dikonsumsi dan tidak layak dikonsumsi. Namun, karena remaja jaman sekarang malas banget konsumsi makanan sehat, banyak remaja yang masih muda sudah terserang penyakit.

Biasanya, banyak remaja yang tidak memikirkan akibatnya jika terlalu sering konsumsi makanan cepat saji.

Orang tua juga harus mengawasi anak-anak mereka dalam masa pertumbuhannya agar tidak mengkonsumsi fast food secara terus menerus agar anaknya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa harus mengkonsumsi fast food. 

Meminimalisir mengkonsumsi fast food sebaiknya dibatasi mulai sekarang karena banyak remaja saat ini yang terserang penyakit disebabkan oleh konsumsi fast food secara terus menerus. Lebih baik, kita menjauhi penyakit itu daripada kita akan menyesalinya saat kita terserang penyakit.

Baca Juga: Tren Pola Hidup Sehat, Yuk Intip Peluang Cuan dari Jus Kekinian