Lewat Kreativitas, Limbah Ini Bisa Jadi Peluang Usaha Lho

Bisnis Muda
Like

Selain sebagai barang sisa, menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, limbah juga merupakan bahan yang tidak memiliki nilai atau tidak berharga. Namun, berkat kreativitas, sejumlah limbah ternyata bisa diolah lagi jadi produk yang menarik. Bahkan, bisa jadi peluang usaha juga lho, Be-emers.

Selain mengandalkan bahan baku yang ada di sekitar, Be-emers juga bisa jadi lebih cuan karena enggak perlu beli bahan baku dengan harga yang mahal. Lalu, gimana mengolah ide dan berinovasi dengan bahan baku dari limbah?

Nah, produk-produk ini mungkin bisa jadi inspirasi Be-emers buat mulai bikin usaha dengan mengandalkan limbah.

Furnitur dari Limbah Drum

Drum yang Be-emin maksud bukan drum buat nge-band juga ya, Hehe. Drum yang dimaksud berupa tong besi berbentuk tabung, dan biasanya dipakai sebagai tempat menampung minyak, bensin, air, dan sebagainya.


Siapa sangka, drum-drum yang kemudian jadi limbah itu ternyata bisa jadi aneka furnitur yang keren-keren banget. Ada yang disulap jadi sofa, lemari atau rak mini, meja, wastafel, sampai bisa jadi tempat tidur buat bayi. Wuih, kreatif banget ya, Be-emers?

Bisnis kreatif ini cukup menjanjikan juga nih, Be-emers. Dilansir dari Harian Bisnis Indonesia, salah satu pelaku usaha ini mulai dengan modal hanya Rp200.000 aja di tahun 2016, dan omsetnya bisa sampai lebih dari Rp30 juta per bulan.

Enggak cuma itu, pemasaran bisnis ini juga sudah banyak yang merambah sampai ke luar negeri. Demand atau permintaan dari produk recycle yang satu ini juga enggak pernah sepi, seiring dengan makin menjamurnya kafe atau kedai kopi, tempat makan, maupun kebutuhan rumah pribadi.

Limbah Skateboard Jadi Kacamata

Siapa yang skater, alias suka main skateboard? Papan luncur atau yang biasa disebut skateboard ini pertama kali diperkenalkan di California, Amerika Serikat sekitar tahun 1950-an. Selain sebagai alternatif olahraga, hobi, sampai komunitas, skateboard juga sering jadi ajang unjuk gigi karena teknik-teknik cara bermainnya yang beragam.

Enggak jarang, pasti para skater juga pernah mengalami papan luncur kesayangannya patah kan? Skateboard yang patah, kadang sulit buat diperbaiki lagi nih, Be-emers. Melihat hal itu, Reza Arganata, dengan ide kreatifnya, lalu mengolah papan skateboard yang rusak tadi jadi sebuah kacamata. Woah, kok bisa?

Pemilik Cik Eye Recycle Eyewear itu awalnya cuma iseng aja, Be-emers. “Iseng-iseng karena skateboard saya patah. Saya otak-atik dan saya ubah menjadi kacamata,” ungkapnya, dikutip dari Bisnis.com.

Cukup menggunakan gergaji ukir dan mesin grinder kayu ditambah kreativitasnya mendesain produk, Reza yang asli Yogyakarta ini menyulap limbah skateboard itu jadi kacamata yang kece dan cocok banget buat anak muda.

Sudah mulai bisnisnya ini sejak di bangku kuliah, kini cowok yang juga tergabung di salah satu komunitas skateboard itu sudah memproduksi kacamata sampai 40 pcs tiap bulannya. Lewat akun instagram @cik.eye , kacamata dari papan luncur itu dihargai dari Rp700.000 sampai Rp1,8 juta.

Jam Tangan Limbah Kayu

Selain jadi bahan bakar kayak arang, coba deh, kira-kira apa lagi ya yang bisa dibikin dari limbah kayu? Di Banyuwangi, Jawa Timur, seorang pria kreatif bernama Akbar Andi melihat potensi lain dari limbah kayu di sekitar rumahnya. Dia pun mengubah limbah itu menjadi sebuah jam tangan.

Berbekal dari browsing di internet, Akbar lalu mencoba mengasah kemampuannya untuk membuat kreasi jam tangan dari limbah kayu. “Sepertinya kan enggak butuh bahan yang banyak. Jadi, dari situlah saya belajar membuat jam tangan dari bahan limbah kayu,” ujarnya, dikutip dari Harian Bisnis Indonesia.

Pertama kali diproduksi tahun 2015, jam tangan buatan Akbar menggunakan tiga jenis limbah kayu yaitu dari kayu sono, jati, dan pinus. Menambah kesan natural, jam tangan yang cuma bisa dipesan pre-order ini enggak menggunakan pewarna tambahan lagi, Be-emers.

Dibantu kawannya untuk membuat kotak jam tangan, produk handmade ini dibanderol dari harga Rp350.000. Untuk modelnya, Be-emers bisa custom nih. Walaupun bermodal dari bahan baku limbah, tapi produk buatan Akbar ini sudah merambah ke berbagai kota di Indonesia lho.

Selain bisa mengasah kreativitas dan menghasilkan cuan, dengan bahan baku limbah, kita juga bisa belajar untuk mengelola sampah dengan bijak. Nah, gimana Be-emers? Tertarik enggak nih buat memanfaatkan limbah jadi produk yang keren dan menghasilkan cuan?