Brian Armstrong, Miliarder Baru Berkat Suksesnya Coinbase

Brian Armstrong ( Sumber : businessinsider )

Brian Armstrong ( Sumber : businessinsider )

Like

Banyak nama-nama baru yang muncul dalam daftar miliarder yang dirilis forbes pada April lalu. Kesuksesan mereka diraih melalui berbagai sektor yang digelutinya serta dengan cara dan kisah unik masing-masing.

Salah satunya Brian Armstrong, pengusaha muda yang berhasil masuk daftar melalui teknologi yang dikembangkannya. Pria kelahiran tahun 1983 itu menjadi miliarder di usia nya yang ke 38 tahun.

Armstrong merupakan CEO dari perusahaan penyedia platform trading mata uang kripto atau cryptocurrency terpopuler di dunia, Coinbase. Dengan 56 juta pengguna, volume transaksi di Coinbase mencapai 6.1 juta per bulannya.

Platform yang didirikan Armstrong bersama rekannya Fred Ersham ada 2012 lalu, menjadi platform trading crypto pertama yang mencatatkan namanya di bursa melalui bursa nasdaq pada 14 April 2021 lalu.

Kesuksesannya melantai di bursa berhasil menjadikan Armstrong pengusaha kripto terkaya serta masuk ke dalam daftar 100 orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih sebesar US$11.2 miliar. 


Sebelum mendirikan Coinbase, Armstrong merupakan lulusan Rice University dengan mengambil dua gelar, ekonomi dan ilmu komputer. Seakan tak puas untuk meng-upgrade ilmu, Armstrong mengambil gelar master ilmu komputer di tahun selanjutnya.

Berbagai pekerjaan yang sejalan dengan gelar yang dimilikinya pun dilakukan oleh Armstrong. Mulai dari menjadi pengembang di IBM hingga konsultan di Deloitte. Hingga pada 2010, bagai keajaiban, ia menemukan whitepaper bitcoin asli yang ditulis Nakamoto.

Tak langsung tergugah, Armstrong saat itu hanya menyimpan ide-ide nya di benaknya tanpa memulai pergerakan. Pada 2011, ia pun masih menjalani pekerjaan biasa sebagai insinyur perangkat lunak di perusahaan Airbnb.

Ketika bekerja disana, ia mulai memikirkan mengenai whitepaper yang ditemukannya dan berusaha menemukan cara untuk menemukan cara yang mudah bagi pengguna untuk membeli dan menjual mata uang digital.

Hingga akhirnya, ia bekerjasama dengan Ehrsam dan mengkonsepkan Coinbase. Pada 2012, mereka melakukan pitching mengenai ide startup nya ke Y Combinator dan berhasil mendapat dana US$150.000 untuk membangun usahanya.

Kini, Coinbase telah menjadi platform perdagangan kripto terbaik yang menyediakan layanan pengelolaan mata uang kripto di lebih dari 100 negara di dunia dan Armstrong masih memimpin perusahaannya sebagai CEO.