Di Tengah Banyaknya Sentimen, Kok El Salvador Berani Pakai Bitcoin sebagai Alat Transaksi?

El Salvador Gunakan Bitcoin sebagai Alat Transaksi Illustration Web Bisnis Muda - Canva

El Salvador Gunakan Bitcoin sebagai Alat Transaksi Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Bitcoin memang sempat dihujam sejumlah sentimen negatif seiring dengan pergerakannya yang cukup fluktuatif. Meski begitu, kenapa El Salvador justru berani menggunakan Bitcoin sebagai alat transaksi di negaranya?

Pernyataan Presiden El Salvador Nayib Bukele soal penggunaan Bitcoin sebagai alat transaksi resmi di negaranya, memang langsung mendapat sorotan dari banyak pihak. 

Soalnya, dengan begitu, El Salvador bakal jadi negara pertama di dunia yang menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran!

Selama ini, dikutip KoinWorks, Bitcoin utamanya digunakan dalam sebuah transaksi internet, tanpa adanya perantara seperti halnya bank. Bitcoin justru menggunakan database yang bakal didistribusikan dan menyebar ke sejumlah node dari jaringan Peer-to-Peer (P2P) ke sebuah jurnal transaksi.

Sayangnya, meski selama sepekan terakhir harga Bitcoin sudah pulih dan menguat 10,55 persen, tapi pergerakannya masih cenderung fluktuatif nih. Dari data yang dilansir di laman Gold Price, harga Bitcoin selama tiga bulan terakhir masih mengalami koreksi hingga -38,01 persen!


Belum lagi, Bitcoin juga harus dihadapkan pada sejumlah sentimen, salah satunya penambangan Bitcoin yang dinilai enggak ramah lingkungan.

Lalu, mampukah Bitcoin menjadi alat transaksi yang tepat di El Salvador?

Baca Juga: Bitcoin Akan Jadi Alat Pembayaran yang Sah di El Salvador!

 

Ekonomi dan Kultur El Salvador

Republik El Salvador merupakan sebuah negara berkembang di wilayah Amerika Tengah. Mempunyai arti “Juru Selamat” dalam bahasa Spanyol, El Salvador rupanya punya tingkat perekonomian yang relatif rendah jika dibanding negara-negara berkembang lainnya.

Apalagi di masa pandemi Covid-19, seperti negara-negara lainnya, Gross Domestic Product (GDP) El Salvador juga mengalami koreksi. Diketahui dari data Knoema, GDP El Salvador tercatat sebesar US$ 24,61 miliar.

Padahal, berdasarkan data Bank Dunia, GDP El Salvador di tahun 2019 yakni sebesar US$27,02 miliar. Meski begitu, jika dibandingkan dengan perolehan GDP di tahun 2001, GDP El Salvador telah mengalami peningkatan rata-rata sebesar 3,80 persen.

Adapun, buat kamu yang belum tahu, GDP atau PDB (Produk Domestik Bruto) itu berfungsi untuk mengukur laju perkembangan ekonomi suatu negara secara nasional, bahkan untuk perbandingan ekonomi antar negara.

Selain itu, GDP juga bisa dijadikan acuan untuk mengetahui struktur perekonomian negara hingga landasan perumusan kebijakan pemerintah.

 

El Salvador Gunakan Bitcoin sebagai Alat Transaksi Illustration Web Bisnis Muda - Canva

El Salvador Gunakan Bitcoin sebagai Alat Transaksi Illustration Web Bisnis Muda - Canva



Makanya, sebenarnya Presiden El Salvador Nayib Bukele juga punya sejumlah alasan pemerintahannya menetapkan Bitcoin sebagai alat transaksi:
  • Sekitar 70 persen populasi El Salvador enggak punya rekening bank.
  • Bitcoin dipercaya sebagai alat transaksi yang bisa meningkatkan inklusi keuangan
  • Bitcoin juga dinilai bisa memberikan dorongan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ekonomi El Salvador.

Dengan Bitcoin yang enggak perlu melalui campur tangan bank, masyarakat El Salvador memang kemungkinan bisa lebih mudah dalam bertransaksi. Alhasil, nantinya inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi El Salvador bisa lebih baik seiring dengan peningkatan konsumsi dan transaksi dari masyarakat.

Di sisi lain, ternyata masyarakat El Salvador juga punya kebiasaan atau kultur pengiriman uang lho! Bitcoin yang berbasis internet pun dinilai bisa memudahkan kultur tersebut.

Adapun, meski masih bergerak fluktuatif, Bitcoin masih tetap menjadi aset kripto berkapitalisasi pasar tertinggi nih, Be-emers. Dari data Coin Market Cap, kapitalisasi pasar Bitcoin telah mencapai US$759,40 miliar di perdagangan 15 Juni 2021.

Menurut kamu, Bitcoin atau aset kripto lainnya cocok enggak digunakan sebagai alat transaksi di Indonesia?