Tren Baru dalam Berbelanja Illustration Web Bisnis Muda - Canva
Likes
Para peritel mengira digital shopping akan selamanya mengubah perilaku konsumen. Padahal kemampuan implisit di balik e-commerce lah yang akan berpotensi memberi banyak perubahan.
Kekuatan informasi yang dibagikan konsumen sehari-hari melalui media sosial, kemampuan membeli dengan uang digital, kesadaran atas data privacy, merupakan dampak dari perkembangan digital yang mengelilingi industri ritel.
Diperkirakan, faktor digital akan mempengaruhi 58 persen penjualan ritel di tahun 2023. Semakin ritel menyelaraskan bisnisnya dengan teknologi, semakin banyak juga inovasi yang akan mempengaruhi konsumen terhadap ritel. Maka, akan semakin banyak tren yang timbul yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam berbelanja.
Saat ini, terdapat lima tren yang sedang berlangsung, dan diperkirakan merupakan dampak dari teknologi pada bisnis ritel, yaitu:
Data relationship akan bergeser
Perubahan ini akan memaksa bisnis ritel untuk mengidentifikasi cara baru untuk mengakuisisi lebih banyak pelanggan, yang tentunya bermuara pada kepercayaan.Saat ini, penelitian McKinsey menunjukkan 33 persen konsumen percaya bahwa perusahaan menggunakan data pribadi mereka secara bertanggung jawab, angka tersebut meningkat dibanding 10 tahun yang lalu, di mana hanya 26 persen konsumen yang percaya terhadap keamanan data mereka.
Belanja berhadiah crypto?
Ulta dan Whole Foods telah menerapkan penerimaan cryptocurrency pada kegiatan bisnis mereka. Mereka menawarkan hadiah kripto sebagai opsi dalam program loyalitas konsumennya. Hal ini dilakukan sebagai pengenalan crypto yang lebih mudah dan lebih efektif.
Industri influencer baru
Media sosial juga terfragmentasi, ada Whatsapp, Tumblr, Vine, TikTok, Instagram, YouTube, yang menyebabkan influencer juga kesulitan untuk mencapai basis penggemar yang mereka inginkan.
Selama peritel dan influencer saling mengandalkan untuk menarik konsumen, kemungkinan mereka juga akan bekerja sama dalam menemukan cara untuk mengindustrialisasi fenomena ini.
Dunkin' dan Fabletics, misalnya, menjangkau segmen pelanggan yang sempit melalui "mikro-influencer", influencer skala kecil yang memiliki spesialisasi khusus dan audiens yang sangat seragam.
Network effect
Konsumen bisa membelanjakan uang, poin, atau hadiah yang didapat di seluruh mitra manapun yang mereka pilih. Hal ini berefek dalam menghasilkan wawasan yang lebih baik tentang preferensi pelanggan dan menghasilkan lebih banyak pengeluaran di antara perusahaan mitra.
Tumbuhnya kesadaran sosial
Sebuah roda tidak berputar dengan sendirinya. Tetapi dorongan juga diperlukan untuk mengubah kondisi fisik dan intelektual menjadi sebuah inovasi. Seberapa baik tren yang didukung teknologi ini akan memajukan ritel juga bergantung pada inovasi yang berkelanjutan? Menurut kamu bagaimana, Be-emers?
Baca Juga: Google Akan Bangun Megacampus Seluas 32 Hektar di San Jose, California
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.