Varian Delta vs Kappa, Apa Beda Kedua Virus Covid-19 Ini?

Covid-19 Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Covid-19 Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Kabar baru yang cukup buruk sedang ramai diperbincangkan nih, Be-emers! Pasalnya, di tengah menyebarnya virus corona varian Delta asal India, kita kembali dikejutkan dengan adanya virus varian baru di Indonesia, nih!

Yup, varian tersebut adalah coronavirus varian Kappa B.1617.1 yang telah teridentifikasi dalam kasus infeksi Covid-19, tepatnya di Jakarta. Sama seperti varian Delta B.1617.2, asal usul varian ini pertama kali ditemukan di India juga.

Selama pandemi penyebaran virus corona ini, sudah banyak mutasi yang terjadi sehingga melahirkan varian baru. Tak tanggung-tanggung, WHO (World Health Organization) dan Centers for Disease Control and Prevention telah menetapkan klasifikasi baru sebanyak 11 varian virus corona.

11 varian virus corona tersebut adalah Alpha yang berasal dari Britania Raya, Beta yang berasal dari Afrika Selatan, Gamma dan Zeta dari Brazil, Delta dan Kappa dari India, Epsilon dan Iota dari Amerika Serikat, Theta dari Filipina, serta Lambda dari Peru.

Varian Delta dan Kappa sebelumnya telah memicu rekor infeksi di beberapa bagian Eropa dan anak benuanya. Saat ini, di Indonesia terdapat dua di antara 11 varian tersebut, yaitu Delta dan Kappa. Lalu, apa sih bedanya?
 

Delta

Katanya nih Be-emers, virus corona varian Delta satu ini merupakan jenis varian yang sangat mudah menular, lho!


Sournya Swaminathan, selaku Kepala Ilmuwan WHO mengatakan bahwa varian Delta saat ini tengah dalam perjalanan untuk menjadi varian yang dominan secara global karena peningkatan persentase penularannya.

Hal ini seperti yang terjadi di Inggris, di mana hanya tiga bulan setelah pertama kali ditemukan, varian Delta telah mengakibatkan lebih dari 99 persen kasus positif Covid-19 di Inggris.

Ketua Epidemiologi dari Deakin University, Catherine Bennett, mengungkapkan bahwa varian Delta bisa dengan cepat mengungguli varian lainnya, dan dengan cepat dapat menjadi strain yang dominan.

Nggak hanya itu Be-emers, varian Delta merupakan penyebab dari 90 persen kasus di Rusia dan mencetak rekor kasus harian tertinggi sejak pandemi, lho.

Bennett menyampaikan bahwa varian Delta berpotensi 60 persen lebih menular dibandingkan cairan Alpha yang sudah 50 persen lebih menular dibandingkan yang lainnya. Sementara itu, gejala umum dari varian Delta antara lain yaitu demam, pilek, sakit kepala, dan sakit tenggorokan.

Public Health England meneliti bahwa varian Delta memiliki nilai reproduksi 6,0. Artinya adalah setiap satu orang yang terinfeksi virus corona varian Delta, maka akan menularkan ke enam orang lainnya. Duh, ngeri ya!
 

Kappa

Varian Kappa yang infeksinya kini sudah sampai di Indonesia, pertama kali ditemukan di India nih, Be-emers.

Beberapa waktu lalu, peneliti mulai memperhatikan bahwa terdapat strain mutan yang sedang berkembang di India. Varian ini dikhawatirkan memiliki kemampuan penularan yang mudah dan cepat, serta memiliki potensi mematikan, lho!

Kepala Program Penelitian Kirby Institute mengatakan bahwa kemungkinan varian Kappa juga menurunkan kemanjuran beberapa vaksin.

Terdapat bukti anekdotal dari India yang mana menjelaskan bahwa varian Kappa memiliki presentasi klinis yang sedikit berbeda dari varian yang lain. Tak lagi gejala gangguan pernapasan, gejala yang akan timbul adalah sakit perut, diare, dan gejala gastrointestinal.

Namun, belum ada cukup bukti nih bagi WHO untuk menjadikan varian Kappa menjadi kategori varian yang mematikan.

Sementara itu, beberapa gejala umum infeksi virus varian Kappa adalah ruam di sekujur tubuh yang disertai demam tinggi, batuk, pilek, gangguan pernapasan, serta mata merah dan berair.

Duh, serem ya, Be-emers! Oleh karena itu, selalu patuhi protokol kesehatan dan tetap waspada, ya!