Terancam Bangkrut Karena Pandemi, Museum Studi Ghibli Sampai Membuka Donasi

Liburan ke Jepang (Google)

Liburan ke Jepang (Google)

Like

Hal mengejutkan datang dari Museum Studio Ghibli. Tak disangka-sangka, Museum Ghibli hampir tutup, hingga dikabarkan galang donasi untuk tetap bisa melakukan operasional di masa pandemi ini.

Beberapa waktu lalu, pengelola mengumumkan kabar yang kurang menyenangkan melalui akun Twitter resminya.

"Kami telah memulai kampanye furusato nozei meminta dana untuk mendukung operasional Ghibli Museum di Mitaka. Kami dengan rendah hati memohon bantuan anda,"



Dilansir dari Japanesestation, Museum Ghibli telat meminta bantuan karena dinilai telat mengalami kesulitan di masa pandemi ini. Salah satunya adalah melalui Furusato Nozei.

Di Jepang, terdapat sistem yang dinamakan Furusato Nozei atau disebut “Pajak Kampung Halaman”. Mulai tahun 2008, Furusato Nozei memungkinkan individu untuk dapat memberikan sumbangan kepada usaha/bisnis yang telah jatuh di masa-masa sulitnya.

Nantinya, sebagian dapat mereka klaim sebagai kredit terhadap pajak yang harus mereka bayarkan pada akhir tahun. Seringkali, ada juga semacam hadiah yang diberikan oleh bisnis tersebut kepada para pendonasinya.


Biasanya, Museum Ghibli sangat ramai dikunjungi dengan harga tiket yang cukup terjangkau di harga 1,000 yen, serta cafenya yang selalu ramai. Setiap pengunjung yang datang dapat menguras dompet untuk membeli aksesoris-aksesoris yang di jual disana.

Sebagai bagian dari “kampung halaman”, awalnya sebagian besar perusahaan yang meminta sumbangan adalah usaha kecil lolal yang berada di perdesaan.

Namun, kali ini berbeda, minggu ini sebuah organisasi di kota besar meminta bantuan sumbangan kepada Furusato Nozei, untuk membantu Museum Ghibli agar tetap bisa beroperasional. Museum Ghibli menulis pada akun Twtitternya, “Kami telah memulai kampanye Furusato Nozei untuk mengumpulkan dana terkait operasional Museum Ghibli di Mitaka. Kami meminta dukungan kalian".

Dalam postingan akun Twitternya, Museum Ghibli mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan mendapatkan komen yang positif. Melihat hal tersebut, Museum Ghibli akhirnya menjalankan kampanye Furusato Nozei.

Pada kampanye yang dilakukan, Museum Ghibli meminta agar donatur setidaknya memberikan minimal 5.000 yen atau kurang lebih setara dengan Rp 663 ribu. Sebab, mereka menargetkan donasi sebesar 10 juta yen (Rp 1,3 miliar).

Berkat popularitasnya, Museum Ghibli malah berhasil melebihi target yang sudah diperhitungkan, Museum Ghibli malah mendapatkan lebih dari 12 juta yen (Rp 1,59 miliar) hanya dalam waktu kurang dari 24 jam sejak pengumuman kampanyenya dibuka.

Meski begitu, berdasarkan keterangannya, kelebihan 10 juta yen akan disumbangkan ke Tokuma Memorial Cultural Foundation for Animation. Dan sepertinya uang ini akan bertambah karena durasi pengumpulan donasi masih akan berlangsung hingga 31 Januari 2022.

Jadi, masih ada waktu untuk menolong Totoro dan kawan-kawan agar bisa tetap bertahan. Stay strong yah buat semua yang sedang berjuang untuk bertahan di masa pandemi seperti ini!

Stay strong untuk semua yang bertahan dalam situasi pandemi seperti ini yah!