Menjadi Entrepreneur Bukan Kerja Sambilan

Bisnis Muda
Like

Banyak yang salah kaprah menanggapi profesi entrepreneur, dianggap sebagai kerja sambilan yang tak perlu di-treatment khusus dengan mengalokasikan waktu dan tenaga yang alakadarnya dari sisa-sisa kegiatan lain. Pemikiran seperti ini perlu diluruskan agar tak banyak yang terjebak.

Menjadi entrepreneur harus siap dengan segala fondasi dan sistem kuat, untuk membangun dua hal ini, tak bisa dilakukan sepintas lalu atau seratus persen memercayakan kepada tim. Pemilik usaha pun wajib terlibat penuh di dalamnya saat memperkokoh dua hal penting tersebut.

Menjadi entrepreneur adalah komitmen yang tak hanya berkutat dengan persoalan omzet dan semua tujuan bisnis pada umumnya.

Karena seorang entrepreneur yang bekerja lebih keras dan menonjol adalah daya kreativitas dan inovasinya. Jika pebisnis pada umumnya berpatokan pada sesuatu yang sedang banyak diminati dan dibutuhkan maka lain halnya dengan entrepreneur yang lebih mengutamakan daya cipta tinggi produk dan jasanya.

Berikut adalah beberapa komitmen yang wajib dijalankan para entrepreneur pemula:


Kuatkan Fondasi

Sebelum memutuskan jadi entrepreneur, fondasi harus dikuatkan dulu. Ibarat saat mendirikan bangunan, fondasi dibangun untuk menopang bangunannya.
Fondasi ini terdiri dari visi, misi dan kondisi financial. Penting menjadikan visi misi sebagai bagian dari fondasi karena dengan adanya visi berarti bisa menetapkan goal ke depannya usaha ini mau dijadikan apa dan di posisi apa? Sedangkan misi, bisa menjadi acuan usaha apa dan strategi apa dalam mencapai visi yang dituju.

Keuangan tak kalah penting sebab proses kreatif tanpa pendanaan ibarat nakhoda tanpa kapal. Modal yang digunakan dalam membangun entrepreneur harus dialokasikan untuk mengolah bahan yang akan menjadikan produk atau jasa yang diproduksi agar mencapai target omzet tertentu. Prediksi omzet harus sudah terbaca saat menjalankan misi ini.

Marketing, Service dan Branding

Usahakan dalam kegiatan meraih omzet, pelayananlah yang harus dikedepankan.Bukan fokus pada penjualan semata karena sistem pemasaran yang berbasis pada pelayanan akan memberikan efek the power of mouth artinya, jika pelayanan baik, customer akan selalu datang lagi dan lagi bahkan mereferensikan kepada orang lain.

Jika pelayanan memberikan dampak baik ke customer maka untuk memperoleh awareness masyarakat terhadap produk atau jasa yang dipasarkan tidak akan sulit.

Bahkan akan memperkuat branding dan apa yang masyarakat bicarakan tentang produk atau jasa tersebut, akan selalu bermuatan positif.

Tidak Tergantung Pada Tim

Cari tim terbaik dan solid namun sebagai owner bukan hal yang tak mungkin jika ada beberapa pekerjaan yang harus dikerjakan sendiri agar feel nya dapat. Karena proses kreatif memang tak dapat diwakilkan. Oleh karena itu, fungsikan dengan tepat kinerja anggota tim agar tercapai tujuan dengan baik.

Dengan cara pendelegasian pekerjaan. Caranya, kita buatkan daftar pekerjaan dari mulai yang tidak memerlukan skill, perlu sedikit skill hingga skill banyak. Setelah diurutkan dari yang rendah ke yang tinggi, pilih mana yang harus didelegasikan kepada tim.

Kalaupun tim harus mengerjakan pekerjaan yang membutuhkan level skill tinggi, pekerjaan tersebut bisa kita berikan dengan catatan harus menjalani training terlebih dahulu dan melalui serangkaian proses.

Setelah mempunyai tim, bangun sistem yang akan menjalankan operasional ke depannya dengan tingkat kebertahanan jangka panjang. Artinya, saat salah satu anggota tim tidak ada, tidak berpengaruh pada operasional perusahaan.

Jadi ada ataupun tidak ada anggota tim tersebut, perusahaan akan tetap jalan dan tidak berpengaruh pada perubahan struktur kerja atau kegiatan rutin yang telah terbangun.

Ada yang berpikir bahwa menjadi entrepreneur jika banyak anggota tim, akan semakin ringan pekerjaan. Tidak juga. Karena saat usaha sudah mulai besar, semakin banyak tugas, semakin besar target dan semakin banyak hal yang harus dikontrol.

Manage Energi

Untuk seorang entrepreneur, sebanyak apa pun waktu yang dihabiskan untuk mengeksekusi sebuah ide tak akan masalah dan tak akan diperhitungkan sebab berkutat dengan kegiatan kreatif dengan segala effort nya akan memberikan hasil yang perfect dan waktu serta energi yang telah dikeluarkan banyak akan sebanding dengan hasilnya.

Maka dari itu, manage energi sebaiknya lebih banyak porsinya bagi seorang entrepreneur karena fleksibel dan hampir tak ada batasan kerja saat menemukan ide. Intinya, kelola energi sebaik mungkin dalam alokasi waktu yang tak mengganggu istirahat.

Luruskan Niat

Jika anda sedang kerja di kantor atau sedang di zona nyaman lalu ingin menjadi entrepreneur, sebaiknya dipikirkan matang-matang dulu, jangan sampai menaruh ekspektasi langsung berhasil. Karena banyak try and error yang harus dilewati, mengeksekusi sebuah ide menjadi usaha baru juga perlu perjuangan dengan totalitas. Kadang modal utama belum balik akibat salah menerapkan sistem. Ini biasanya terjadi pada pemula.

Pikirkan juga kondisi financial yang terpenuhi, jika ingin menjadi entrepreneur di saat keluar dari zona pekerjaan yang sudah nyaman, sedikitnya harus punya dana cadangan selama usahanya belum stabil dalam beberapa waktu setelah resign. Dana cadangan itu usahakan ada untuk persediaan biaya hidup selama 2 tahun ke depan. Itu amannya. Terutama bagi yang telah berkeluarga harus tetap ada biaya nafkah dalam waktu dua tahun ke depan tersebut.

Jadi bagaimana? Sudah siap menjadi entrepreneur? Jika sudah siap, lakukan poin-poin di atas dulu sebab setelahnya akan banyak hal yang wajib dipenuhi juga. Menjadi entrepreneur memang fleksibel tapi banyak komitmen dan effort yang memerlukan daya juang tinggi. Oleh karena itu, entrepreneur bukan kerja untuk sambilan juga bukan ditujukan untuk  pekerjaan freelancer.