Atur Gaji UMR dengan Cara Ini Agar Bisa Berinvestasi

Image by Steve Buissinne from Pixabay

Image by Steve Buissinne from Pixabay

Like

Menurut Be-emers, gaji UMR kecil enggak sih? Sebenarnya, seberapa besar pun gaji kita, jikalau kita enggak bisa bijak dalam mengelola uang, tetap saja enggak akan cukup untuk biayai hidup kita.

Jadi, jikalau kita mampu mengelola gaji UMR kita dengan baik, itu bisa cukup kok. Bahkan dengan gaji UMR, kamu bisa saja menyisihkan sedikit dari dana kamu untuk di tabung dan kemudian diinvestasikan.

Gaji UMR bukan menjadi hambatanmu untuk tetap berinvestasi, sebab investasi itu penting untuk masa depanmu.

Nah, seperti yang kamu tahu, gaji UMR alias Upah Minimum Regional setiap wilayah di negara ini itu berbeda-beda. Kita ambil contoh UMR DKI Jakarta tahun 2021 sebesar Rp 4.416.186.

Lalu, bagaimana cara mengelola keuangan supaya lebih stabil dengan gaji sebesar Rp4,4 juta?

Tempat Tinggal

Tempat tinggal atau rumah merupakan aset dasar yang harus kamu punya. Namun, jikalau kamu hanyalah anak rantau, kamu enggak perlu cemas karena masih ada banyak tempat tinggal seperti kontrakan/kos-kosan dengan harga Rp 500 ribu per bulan.


Demi bisa membangun aset dan berinvestas, tentu kamu harus rela dahulu untuk hidup hemat atau minimalis. Jika kamu ingin kontrakan/kos-kosan yang lebih mahal, kamu dapat mempertimbangkannya dengan mencari tempat yang lebih dekat dengan tempat kamu bekerja.

Baca Juga: Begini Caranya Beli Rumah dengan Gaji UMR

Dengan begitu, kamu tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi yang lebih besar Misalnya, biaya transportasi kamu Rp 500 ribu sebulan dan biaya sewa kontrakan Rp 500 ribu juga, kamu bisa mencari kontrakan dengan harga Rp 1 juta yang dekat dengan tempat kerjamu.
 

Makan

Makan, dikutip blog Bibit, merupakan suatu kebutuhan yang memang tidak bisa ditunda. Yang perlu kamu lakukan hanyalah membatasi biaya makanmu setiap harinya supaya lebih terkontrol dalam mengelola pengeluaranmu.

Misalnya, kamu mengalokasikan Rp 15 ribu setiap kali makan. Jadi, itu artinya kamu membutuhkan uang sebesar Rp 1,35jt/bulannya hanya untuk makan saja.

Untuk hal ini, bisa kamu minimalisir dengan cara cukup membeli lauk pauk saja. Sedangkan untuk di kontrakan, kamu sudah ada tempat masak nasi sendiri dan air galon.
 

Transportasi

Saat kamu bekerja, tentu kamu membutuhkan transportasi untuk bisa sampai di tempat kerja, apalagi yang tempat tinggalnya jauh dari tempat kerja. Untuk meminimalisir biaya transportasi, kamu dapat membandingkannya dengan harga dan waktu tempuh transportasimu.

Misalnya, dikutip dari blog Bibit, dengan motor kamu memerlukan biaya bensin Rp 15 ribu/harinya, lalu dikali 30 hari, berarti kamu memerlukan Rp 450 ribu sebulan. Akan tetapi, dengan kereta, kamu hanya memerlukan Rp 12 ribu/hari pulang-pergi dikali 30 hari menjadi 360 ribu, tentuny akan lebih efisien menggunakan kereta.

Jika kamu tidak ingin naik kereta, kamu bisa menggunakan alternatif lain seperti cari teman yang punya motor/kita memboncengi dia dan untuk biaya bensinnya, diajak patungan.
 

Lifestyle

Zaman sekarang tak lengkap rasanya jika tidak menganggarkan lifestyle. Berhemat ataupun hidup minimalis bukan berarti kamu tidak bisa trendy kan?

Nah, yang kamu lakukan cukup menurunkan intensitas kamu dalam hangout dan gunakan waktumu untuk hal yang lebih produktif.

Baca Juga: Impian Banyak, Tapi Belanja Online Juga Banyak. Harus Gimana Dong?

Misalnya kamu hangout, lalu membeli kopi dan snack setiap harinya -yang mana itu mengeluarkan biaya hingga Rp 50 ribu/harinya, maka sebulan kamu bisa menghabiskan Rp 1,5 juta.

Mungkin kamu bisa coba hangout di weekend saja dengan biaya Rp 100 ribu x 4 minggu menjadi 400 ribu saja. Jadi, dalam sebulan kamu perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 2.610.000 dengan rincian:
  • Tempat tinggal : Rp 500 ribu
  • Makan : Rp 1,350 juta
  • Transport : Rp 360 ribu
  • Gaya hidup : RP 400 ribu

Maka, kamu bisa menyimpan uang sebesar Rp 1.806.186 (jika gaji kamu sekitar Rp 4.416.186)

Nah, setelah kamu bisa menyisihkan uangmu sudah seharusnya kamu investasikan uangmu beberapa instrumen investasi yang kamu merasa cocok di instrumen itu.