Pusing Kerjaan Menumpuk, Yuk Gunakan 4 Skala Kuadran Prioritas

Pusing kerjaan menumpuk, ayo gunakan skala kuadran prioritas (sumber gambar: pexels.com/@pavel-danilyuk/)

Pusing kerjaan menumpuk, ayo gunakan skala kuadran prioritas (sumber gambar: pexels.com/@pavel-danilyuk/)

Like

Adakah di sini yang pernah merasakan dikejar deadline dengan tumpukan pekerjaan yang berbeda? Jika ada, mungkin kamu akan stres dan pusing untuk menentukan pekerjaan mana yang harus didahulukan.

Dampaknya adalah kerjaan tidak ada yang beres sehingga membuang waktu kamu dengan percuma. Oleh karena itu, ada salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu dengan membuat skala kuadran prioritas.

Yuk, disimak!

 

Apa Itu Skala Kuadran Prioritas Menurut  Eisenhower Decision Matrix

Skala kuadran prioritas adalah bagaimana cara memisahkannya beberapa pekerjaan ke dalam empat buah kategori berdasarkan tingkat urgensi dan kepentingan. Skala kuadran prioritas ini dikenal juga dengan sebutan Eisenhower Decision Matrix

Baca Juga: Lebih Produktif Atur Waktu dengan Podomoro Technique


Teknik ini diciptakan oleh mantan Presiden Amerika Serikat ke-34 yaitu Dwight D. Eisenhower. Alasan munculnya teknik ini berawal dari kesulitan yang dirasakan Dwight dalam menajemen waktu, saat menentukan tugas mana yang harus dia kerjakan/ diprioritaskan.

Contoh skala kuadran prioritas Eisenhower Decision Matrix

Contoh skala kuadran prioritas Eisenhower Decision Matrix
 

Berikut empat skala kuadran prioritas sehingga membuat kamu lebih produktif:
 

Kuadran 1: Penting dan Mendesak

Kuadran satu ini berisikan pekerjaan yang sudah mendesak dan sangat penting, dimana harus diselesaikan saat itu juga. Misalnya kamu seorang mahasiswa diberi deadline oleh dosen untuk menyelesaikan revisi skripsi dan tugas kuliah saat itu juga.
 

Kuadran 2: Penting Namun Tidak Mendesak

Kuadran dua ini berisikan pekerjaan yang penting namun tidak terkejar deadline. Walaupun tidak mendesak, kamu lebih baik menentukan kapan target pekerjaan ini harus diselesaikan. Setelah itu, kamu bisa menyicil pekerjaan tersebut secara bertahap-tahap. 
 
Nah, mungkin ada pertanyaan:

“Kenapa kamu harus menentukan ada target waktu?”

Jawabannya adalah supaya kamu terhindar dari kerjaan menumpuk. 
 
Lebih baik nyicil saat ini daripada menunda-nunda. Selain itu, di kuadran ini sangat berpengaruh ke masa depan kamu juga lho.
 
Contohnya adalah kamu ingin mengurangi berat badan 5 kg dalam waktu dua bulan atau menyelesaikan pelatihan digital marketing selama tiga bulan.
 

Kuadran 3: Mendesak Namun Tidak Penting

Di kuadran ini, cukup menguras waktu kamu karena terdistraksi oleh hal-hal yang tidak penting namun mendesak. Misalnya membalas email, menjawab telepon, dan mewakili acara. 
 
Solusi untuk kuadran tiga ini adalah cobalah delegasikan pekerjaan ke orang lain. Jika tidak bisa, kamu bisa lakukan pekerjaan ini setelah pekerjaan utama sudah diselesaikan atau saat memiliki waktu luang.
 

Kuadran 4: Tidak Penting dan Tidak Mendesak

Kuadran terakhir ini adalah penyebab utama seseorang menunda-nunda waktu dan akhirnya pekerjaan penting menjadi menumpuk.  

Dalam kuadran empat ini berisikan kegitan yang tidak penting dan tidak mendesak. Contohnya adalah suka melamun, bermain sosial media, tidur-tiduran (rebahan), ataupun bergosip. 

Jika kamu merasa lebih banyak menghabis waktu dengan kegiatan ini, segera hentikan dan coba buat skala prioritas kamu ya. 
 

Tips Cara Menerapkan Empat Skala Prioritas Matriks Eisenhower

Ada beberapa cara supaya kamu bisa menerapkan skala prioritas, yaitu:
  • Tentukan pekerjaan atau tugas apa yang akan dilakukan. Kemudian, tanyakan kepada diri kamu. Apakah harus dikerjakan sekarang atau tidak
  • Batasi diri untuk tidak lebih dari delapan tugas per kuadran. Kemudian, selesaikan yang lebih penting terlebih dahulu
  • Tentukan satu hal tugas pribadi yang harus ada setiap hari sehingga tidak membuat kamu menyesal untuk tidak mengerjakannya. 
  • Fokus dengan prioritas yang sudah kamu tentukan dan hindari distraksi
  • Lakukan sekarang, lebih baik nyicil tugas dikit demi dikit.

Baca Juga: Kerja 4 Hari Lebih Produktif dan Sudah Dibuktikan oleh Microsoft Jepang Lho!

Dari penjabaran di atas, semoga bermanfaat dan selamat mencoba ya.




Editor: Rachma Amalia