Prediksi Goldman Sachs, Ekonomi China Terbesar di 2035

Ekonomi China. (Foto: Wikimedia)

Ekonomi China. (Foto: Wikimedia)

Like

China dan Amerika Serikat menjadi dua negara yang perekonomiannya kuat dan selalu berkejaran. Melalui penelitiannya, Goldman Sachs mengatakan China akan mengungguli AS di 2035. 

Sejak pandemi hingga tahun ini pertumbuhan ekonomi global mengalami penurunan dan perlambatan. Begitu juga dengan negara-negara besar yang terkenal memiliki ekonomi kuat.

China yang pertama kali dilanda Covid-19 mengalami perlambatan ekonomi, begitu juga Amerika Serikat yang inflasinya meningkat. Bahkan Rusia sudah mengumumkan negaranya mengalami resesi.

Di penghujung tahun 2022 ini, perusahaan bank investasi dan jasa keuangan Goldman Sachs melakukan penelitian terhadap perekonomian negara-negara di dunia. 

Penelitian Goldman Sachs ditulis oleh ekonom Kevin Daly dan Tadas Gedminas. Di penelitian ini, China diproyeksikan dapat mengungguli Amerika Serikat sebagai negara dengan ekonomi terbesar di tahun 2035.


Baca Juga: Meski Perang dan Resesi, India-Cina Masih Beli Minyak Rusia
 

Ekonomi China 2035


Meskipun perekonomian China melambat selama beberapa tahun kebelakang ini, nampaknya berada pada jalur yang tepat dan dapat menyaingi AS di 2035 menurut riset Goldman Sachs.

Dalam riset tersebut China diperkirakan akan mengambil alih AS sebagai ekonomi terbesar dunia sekitar tahun 2035, sementara India akan menjadi yang terbesar kedua tahun 2075 seperti yang dikutip South China Morning Post.

Ekspansi pertumbuhan ekonomi global melambat karena pertumbuhan populasi melemah, tapi negara-negara di Asia berpotensi menyusul negara-negara kaya.

Melemahnya produktivitas, terkait dengan perlambatan globalisasi, juga menjadi salah satu alasan para ekonom Goldman Sachs memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) akan memudar.

Negara-negara berkembang, yang dipimpin oleh negara-negara kuat di Asia, tumbuh lebih cepat daripada negara-negara maju, bahkan ketika ekspansi PDB global riil (disesuaikan dengan inflasi) melambat. 

Porsi mereka dalam ekonomi dunia akan terus meningkat, dan pendapatan mereka diharapkan perlahan-lahan menyatu dengan negara-negara kaya.

Baca Juga: Indeks Saham Global Terjun Bebas Imbas Protes Cina

China, India, dan Indonesia sedikit mengungguli perkiraan ekonom Goldman Sachs dari tahun 2011, sementara Rusia, Brasil, dan Amerika Latin jauh lebih buruk dari proyeksi tersebut.

China telah mengejar sebagian besar kesenjangan dengan PDB AS. Produk domestik bruto (PDB) China telah meningkat dari 12 persen AS pada tahun 2000 menjadi sedikit di bawah 80 persen.

Pertumbuhan ekonomi tahunan China akan menjadi sekitar 4 persen dari 2024 hingga 2029, dibandingkan dengan 1,9 persen di AS, menurut laporan tersebut, yang memproyeksikan seperti apa ekonomi global hingga tahun 2075.

Faktor-faktor untuk memprediksi potensi pertumbuhan PDB mencakup jumlah tenaga kerja, jumlah modal yang harus mereka gunakan, dan kemajuan teknis. 

Mau tulisanmu dimuat juga di Bisnis Muda? Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.