Ternyata Krisis Keuangan 1997 Berawal dari Thailand, Ini Sejarahnya!

Baht Thailand. (Ilustrasi: Canva)

Baht Thailand. (Ilustrasi: Canva)

Like

Krisis keuangan 1997 yang juga dikenal sebagai krisis keuangan Asia, adalah masa krisis ekonomi yang menyebar ke banyak negara di Asia.

Krisis ini dipicu oleh sejumlah faktor, termasuk berlebihannya investasi di sektor real estate, spekulasi mata uang, tingkat utang yang tinggi, kurangnya transparansi, dan kesalahan kebijakan.
 

Awal Mula Krisis 1997


Krisis ini dimulai di Thailand, saat sebuah gelembung properti telah dibangun oleh akses yang mudah ke kredit dan spekulasi.

Saat gelembung tersebut meledak, investor mulai kehilangan kepercayaan pada perekonomian Thailand, dan mereka mulai menjual baht Thailand, yang menyebabkan devaluasi.

Hal ini menyebarkan efek domino, dan negara lain di kawasan Asia, termasuk Indonesia dan Korea Selatan, juga terkena spekulasi mata uang dan hilangnya kepercayaan investor.
 

Faktor Penyebab Krisis



Salah satu faktor utama yang membuat negara-negara ini rentan terhadap krisis adalah tingkat utang yang tinggi.

Baca Juga: Perlambatan Ekonomi Beberapa Kali, Siapkah Indonesia Resesi?

Banyak dari mereka telah meminjam dalam jumlah besar untuk membiayai proyek infrastruktur dan investasi lainnya. Ketika krisis terjadi, mereka menemukan diri mereka tidak mampu memenuhi kewajiban utangnya.

Ini menyebabkan krisis kredit dan perlambatan aktivitas ekonomi, yang semakin memperburuk krisis.

Selain faktor ekonomi tersebut, krisis keuangan 1997 juga didorong oleh kurangnya transparansi di beberapa negara yang terkena.

Ini membuat sulit bagi investor untuk secara akurat menilai risiko yang mereka ambil, dan menyumbang pada suasana panik dan ketidakpastian.

International Monetary Fund (IMF) ikut campur di beberapa negara untuk membantu stabilisasi ekonomi dan memberikan paket pinjaman, juga dengan beberapa reformasi struktural yang diberlakukan seperti meningkatkan transparansi pemerintah, meningkatkan tata kelola perusahaan, dan memperluas perdagangan dan investasi.

Baca Juga: Menjelang Resesi, Ini Daftar Mata Uang Paling Lemah 2022

Krisis keuangan 1997 sangat merugikan perekonomian negara-negara yang terkena. Banyak dari mereka terpaksa mengajukan bantuan kepada IMF.

Krisis ini mendorong gelombang reformasi ekonomi di kawasan-kawasan yang terdampak. Namun, meskipun menghadapi tantangan ini, banyak negara yang terkena telah pulih dan mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat setelah krisis.

Meskipun krisis keuangan Asia 1997 adalah masa yang sulit bagi negara-negara yang terkena dampaknya, ini juga berfungsi sebagai pengingat untuk negara-negara tersebut untuk mengatasi masalah struktural yang lama dalam ekonomi mereka dan untuk menerapkan reformasi ekonomi untuk mengurangi vulnerabilitas mereka terhadap krisis di masa depan.
 
Punya opini atau artikel untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.