Punya Bisnis Online? Kenali Dulu Yuk Bentuk-bentuk e-Commerce

e-Commerce Illustration - Canva

e-Commerce Illustration - Canva

Like

Buat kamu yang suka berbelanja atau punya bisnis online, pastinya sudah enggak asing dengan istilah e-commerce. Perdagangan elektronik (e-commerce) ini merupakan sebuah wadah atau sistem yang di dalamnya terdapat transaksi pembelian, penjualan, dan pemasaran produk lewat jaringan elektronik.

Dibanding berbisnis secara konvensional, kehadiran e-commerce bisa membantu perkembangan bisnis kamu nih. Soalnya, bisnis kamu jadi lebih mudah dipasarkan lebih luas.

Pertama kali diperkenalkan tahun 1994, e-commerce awalnya digunakan buat promosi dan iklan di website, Be-emers. Nah, seiring berjalannya waktu dan teknologi yang terus berkembang, bentuk e-commerce pun enggak cuma satu lho.

Ini dia bentuk-bentuk e-commerce yang perlu kamu tahu.
 

Business-to-Business (B2B)

B2B ini merupakan transaksi bisnis yang melibatkan perusahaan atau jenis usaha satu dengan lainnya. Nah, jenis e-commerce yang satu ini bukanlah bisnis atau konsumen perorangan.

Sistem B2B ini sebenarnya lebih condong ke perusahaan besar. Misalnya, produsen lemari pakaian yang berbisnis dengan produsen kayu jati.


Sudah berskala besar, tentunya risiko bisnisnya juga besar dong. Makanya, berbisnis dengan sistem B2B ini biasanya memakai Electronic Data Interchange (EDI) dalam proses transaksinya. Adapun, EDI merupakan sebuah proses transfer data yang sudah terstruktur dari satu sistem komputer satu ke lainnya.
 

Business-to-Consumers (B2C)

Pasti kamu pernah dong melihat sebuah toko atau produsen yang menawarkan produknya langsung secara online? Nah, mereka memakan sistem B2C.

Jadi, sistem B2C ini dilakukan oleh produsen untuk bertransaksi langsung dengan konsumen akhir. Sebenarnya, sistem ini sama halnya kayak sebuah toko ritel online pada umumnya.

Biasanya, bisnis ini sangat mengandalkan website untuk menjual dan memasarkan produknya. Jadi, konsumen bisa langsung menjelajah ke laman website bisnis kamu untuk melakukan transaksi.

Bisnis dengan sistem ini memang pas banget sih buat kamu yang ingin mengembangkan produk secara profesional melalui website. Makanya,biar enggak kalah saing sama pelaku bisnis B2C lainnya, kamu juga mesti rutin untuk mengembangkan fitur di website kamu.
 

Consumer-to-Business (C2B)

Nah, ini kebalikannya dari B2C. Dengan sistem ini, sekarang giliran para konsumen yang bisa mentransaksikan produknya. Kok bisa?

Jelas bisa dong. Jadi kalau kamu punya sebuah produk, baik barang ataupun jasa, kamu bisa menawarkannya ke perusahaan yang membutuhkan.

Biasanya sih, sistem ini sering dipakai sama para freelancer. Misalnya, kamu seorang freelance kreator konten atau video editor, kamu bisa menawarkan dan mempromosikan skill kamu ke perusahaan yang membutuhkan.
 

Consumer-to-Consumer (C2C)

Buat kamu yangs ering belanja online, ini adalah sistem e-commerce yang paling umum dan sering banget ditemukan. Dengan sistem C2C, proses transaksi bisa dilakukan antar konsumen lewat marketplace dan classified.

Lewat marketplace, antar konsumen bisa bertransaksi langsung dalam sebuah platform dagang. Contoh marketplace yang biasa kamu temukan antara lain Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak.

Sementara lewat classified, enggak bisa mewadahi transaksi jual beli online secara langsung. Namun, biasanya, proses jual-belinya dilakukan dengan metode cash on delivery (COD). Salah satu classified yang paling terkenal adalah Kaskus.
 

Online-to-Offline (O2O)

Sistem bisnis ini bakal melibatkan produsen/pedagang untuk melakukan promosi dan menarik konsumen secara online. Namun, transaksi selanjutnya dapat dilakukan secara offline.

Misalnya, kamu menjual makanan di GoFood atau GrabFood. Nah, walaupun produk kamu dipasarkan secara online, namun  proses transaksi selanjutnya dilakukan secara offline dengan pengambilan barang secara manual oleh para driver.

Selain kelima sistem di atas, ada juga e-commerce yang berhubungan dengan pemerintahan. Jadi buat kamu yang tertarik berbisnis dengan pemerintah bisa menggunakan sistem Consumer-to-Government (C2G) dan Business-to-Government (B2G).