Pemilik Bisnis, Hati-hati Karyawan Toxic! Ini Tips Mencegahnya!

Menjadi bos baru artinya tanggung jawab baru

Menjadi bos baru artinya tanggung jawab baru

Like

Saat bisnis yang dirintis sukses, kita pasti membutuhkan karyawan untuk membantu. Sayangnya, bisa saja karyawan yang direkrut adalah karyawan yang toxic. Ini harus dicegah dengan beberapa cara.

Tidak seperti kekerasan fisik yang meninggalkan bekas luka fisik, karyawan toxic lebih sulit dideteksi dan diberantas. Hal ini karena karyawan tersebut biasanya lebih menggunakan kekerasan mental seperti kecurangan, penghinaan, pemfitnahan, intimidasi, dan lain-lain. 


Tipe Karyawan Toxic


Nah seperti apa contoh Karyawan toxic? Berikut contohnya:

 

Bisa saja karyawan toxic malas menangani pelanggan

Bisa saja karyawan toxic malas menangani pelanggan



1. Si pemalas


Karyawan tipe si pemalas sebenarnya sering kita temukan. Biasanya karyawan ini bekerja di bagian penerima pelanggan, baik karyawan toko, restoran, atau pun hotel.

Karyawan tersebut, karena malas melayani pelanggan, dia biasanya bersikap malas, tidak ramah terhadap pelanggan, bahkan menolak pelanggan dengan alasan barang  yang dicari tidak ada, makanan yang diminta sudah habis, atau alasan-alasan lain.



2. Si bossy


Ada banyak karyawan yang suka bersikap bossy dan suka menyuruh-nyuruh rekannya untuk mengerjakan pekerjaannya.

Ini tentu bisa merugikan bisnis, apalagi kalau ada kejadian si karyawan yang rajin dan baik kinerjanya sampai keluar, gara-gara tidak nyaman bertemu dengan karyawan bossy

Baca Juga: 
Ciri Toxic Positivity: Sisi Gelap Harus Selalu Berpikir Positif


3. Si penyebar fitnah


Karyawan ini juga racun dan bisa merugikan siapapun, baik karyawan yang menjadi rekannya, ataupun pemilik usaha alias si bos itu sendiri.


4. Si curang


Sama dengan si bossy dan si penyebar fitnah, karyawan jenis ini bahkan bisa lebih berbahaya. Hal ini karena dia bisa saja mengaku-ngaku pekerjaan yang telah dikerjakan oleh rekannya, untuk kepentingan dirinya sendiri.


Tips Mencegah Munculnya Karyawan Toxic


Sebelum kita membahas beberapa karyawan yang kemungkinan bisa menjadi toxic dan bisa menghancurkan bisnis Kamu, ada baiknya Kamu membaca tulisan saya yang sebelumnya yaitu "Tips Bisnis Kuliner Pemula: Pentingnya Pengawasan SOP!"

Ini karena bisa jadi karyawan tersebut tidak sengaja menjadi toxic, tetapi karena memang tidak tahu saja.

Dan sebelum kamu menyalahkan karyawan, dan (tidak sengaja membentuk) karyawan menjadi toxic, ada baiknya juga kamu lakukan hal-hal berikut terlebih dahulu, sebagai salah satu upaya pencegahan.
 

Mencegah karyawan toxic

Mencegah karyawan toxic


1. Penuhi hak karyawan


Jadi bos itu menyenangkan, karena tinggal menyuruh dan mengawasi. Benar kan? Tapi coba posisinya dibalik jadi karyawan.

Bagi kamu yang sudah naik pangkat jadi bos tapi sebelumnya sudah pernah jadi karyawan, atau memulai bisnis dari nol, artinya sempat merasakan susahnya jadi karyawan, pasti paham arti beratnya menjadi karyawan dan sangat inginnya haknya sebagai karyawan dipenuhi. 

Tapi, bagi bos yang tidak bekerja dari bawah, atau karena rezeki atau keberuntungan, langsung mewarisi tahta bos dari orang tua, ada baiknya kamu mempelajari hak-hak karyawan. 

Hak-hak karyawan itu ada banyak, tapi yang paling mendesak adalah hak upah dan hak upah lembur. 
Berilah penjelasan yang jelas mengenai jam kerja dan upah yang diterima.

Lebih aman tentunya memberi upah sesuai undang-undang yang berlaku. Namun jika hal itu belum terpenuhi, karena bisnis memang sedang merintis misalnya, sampaikan dengan baik juga, bahwa kamu belum mampu menggaji sesuai undang-undang. 

Tapi seiring berjalannya waktu, kamu berjanji untuk memenuhi hak mereka sesuai undang-undang. Pun jika karyawan tersebut bekerja di luar jam kerja, maka sudah menjadi haknya untuk mendapatkan gaji tembahan atau upah lembur.

Baca Juga: Peluang Usaha Bisnis Tanpa Karyawan untuk yang Baru Merintis!
 

2. Buat job desk & pembagian kerja yang jelas


Ini juga penting dilakukan sebelum merekrut karyawan. Usahakan untuk membagi beban kerja karyawan secara adil, juga adil berdasarkan gaji. 

Ini untuk menghindari munculnya karyawan yang bossy, yang main suruh rekannya. Ini juga berfungsi untuk menghindari seorang karyawan mendapatkan beban kerja terlalu banyak, tapi ada karyawan lain yang beban kerjanya terlalu sedikit, padahal upah yang diterima sama.


3. Komunikasi dengan mudah kepada atasan


Ini harus dibangun jika kamu menjadi seorang bos. Jangan pilih kasih terhadap karyawan. Bersikaplah ramah terhadap semua karyawan. Berkomunikasilah dengan lancar dan baik kepada semua karyawan.


4. Sediakan kotak saran & aduan, baik versi jadul atau versi modern


Kotak saran versi jadul, berupa kotak yang dikunci, yang diletakkan di tempat strategis, meskipun terkesan kuno, bisa sangat efektif untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah yang muncul.

Terutama masalah yang berkaitan dengan kurangnya komunikasi atau kecurangan yang terjadi antar sesama karyawan. Hal ini karena, tidak semua karyawan berani langsung menghadap dan menyampaikan sesuatu kepada atasan atau bos.

Kontak ini juga berfungsi untuk menampung aspirasi-aspirasi dari para karyawan yang brilian, tapi mereka kurang berani menghadap langsung ke bos. Kotak saran versi modern tentu saja bisa lewat email, kontak person, dan-lain.


5. Beri aturan yang jelas dan tindak tegas karyawan yang melanggar aturan


Aturan ini tidak terbatas aturan fisik, tetapi lebih ke arah aturan kecurangan, intimidasi, dan perundungan terhadap sesama karyawan.

Beri aturan yang tegas terhadap masalah-masalah tersebut dan beri sanksi yang tegas jika ada karyawan yang melanggarnya.

Baca Juga: Ingin Punya Karyawan untuk Usaha Kamu? Intip Cara Bos Amazon Merekrut Timnya Yuk!
 

6. Dengarkan informasi dari dua belah pihak


Nah ini juga masalah penting dan kadang bisa membuat kamu yang baru jadi bos bisa gelap mata lho.

Pasalnya kadang ada karyawan yang bermulut manis, suka menyanjung-nyanjung atasan, tetapi di balik semua itu, karyawan tersebut ternyata suka mencari muka dan bahkan rela memfitnah rekan kerjanya demi kepentingan dirinya sendiri. 

Oleh karena itu, sebagai bos baru, Kamu wajib untuk bersikap tenang dan waspada terhadap segala bentuk sanjungan.

Dan yang tidak kalah penting adalah, kamu wajib mengkonfirmasi pihak karyawan yang dilaporkan tersebut, agar Kamu bisa mendengarkan dari kedua belah pihak, dan mengambil keputusan dengan bijak. Jangan sampai ada salah satu pihak yang dikorbankan.
 

7. Pasang CCTV


Pemasangan CCTV ini juga sederhana tapi banyak manfaat. Jika Kamu punya kesempatan, investasilah dan pasanglah CCTV untuk mengawasi karyawan-karyawan Kamu. Ini penting terutama untuk mengawasi karyawan-karyawan yang malas.

Nah, dengan adanya tips-tips ini semoga bisnis Kamu menjadi semakin maju dan jaya, dan terhindar dari karyawan-karyawan toxic.  

Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.