Jangan Asal Klik, Ini Modus Penipuan WhatsApp yang Perlu Diwaspadai!

Aplikasi WhatsApp - Sumber: Canva

Aplikasi WhatsApp - Sumber: Canva

Like

Berbagai modus kejahatan semakin meresahkan, ada saja cara bagi para penipu untuk melancarkan aksinya. Bagi para pengguna WhatsApp harus ekstra hati-hati karena modus penipuan baru mulai menjajaki aplikasi yang satu ini.

Tercatat setidaknya ada 3 jenis modus penipuan online pada WhatsApp yang sering dilakukan oleh para penipu.

Berdasar catatan media online, penipuan online pada WhatsApp itu dilakukan dengan 3 metode yakni link undangan nikah palsu, link tagihan BPJS Kesehatan palsu, dan grup WhatsApp Shopee palsu yang mengiming-imingi komisi untuk anggotanya.
 
Metode-metode tersebut disebut sebagai phising atau upaya untuk mengelabui dan membujuk korban supaya mau melakukan tindakan lanjutan yang diminta oleh penipu. Mirisnya lagi target korban adalah para orang tua dan ibu rumah tangga yang minim informasi teknologi.
 
Setelah korban terpancing melalui ketiga metode itu, penipu meminta atau memaksa korban untuk melakukan tindakan lanjutan, yaitu menginstal file aplikasi APK (format file aplikasi untuk ponsel Android).

Setelah terinstal, aplikasi APK jahat dari informasi phising yang dibagikan penipu dapat mengakses berbagai data dan layanan di ponsel lainnya seperti SMS.

Baca Juga: Jangan Mudah Tertipu, Ini 5 Tips Menghindari Penipuan Online!
 
Akibatnya, aplikasi APK jahat tersebut dapat membaca apabila ada kode OTP (One Time Password) yang dikirim melalui SMS, yang berfungsi untuk mengautentikasi akun dan transaksi dari berbagai platform digital termasuk mobile banking di ponsel.

Ketika mendapatkan kode OTP yang merupakan data kredensial akun bank, penipu berpotensi tinggi bisa menguras isi rekening bank korban.
 
Dengan kemampuan mengakses ponsel korban tanpa sepengetahuan, aplikasi APK itu bisa disebut sebagai aplikasi spyware.



Modus Penipuan yang Perlu Diwaspadai
 

Berikut beberapa modus penipuan yang bisa menguras rekening korbannya.
 

1. Tawaran Menggiurkan

 
Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan salah satu ciri penipuan adalah adanya tawaran yang tidak masuk akal atau bombastis. Misalnya menawarkan harga ponsel yang jauh lebih murah dari harga pasar.
 
"Jangan terkecoh tawaran-tawaran tidak masuk akal, harga HP tadinya Rp 10 juta bisa dengan saya Rp 2 juta. Sudah pasti scam," kata Semuel dalam acara Cek Rekening Dulu Transaksi Kemudian, dikutip Kamis (8/8/2023).
 

2. Telepon, Chat, atau SMS Tidak Jelas

 
Ciri kedua yang dijelaskan Semuel adalah adanya pesan tidak jelas dari orang yang tidak dikenal. Ini bisa berupa telepon, WhatsApp maupun SMS.
 
"Contoh kan undangan, yang kirim undangan enggak dikenal, yang nikah enggak kenal. Kekepoan masyarakat main klik aja," jelasnya.
 
OJK juga mengingatkan masyarakat agar tak memberikan data pribadi pada mereka yang mengaku sebagai pegawai bank. Selain itu juga hanya menggunakan aplikasi asli dan menghubungi layanan resmi bank atau lembaga jasa keuangan.

Baca Juga: Takut Data Online Disalahgunakan? Coba Asuransi Proteksi Cybercrime!


3. Menjadi Pemenang Giveaway
 

Di sisi lain, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Mabes Polri dalam akun @ccicpolri, sempat mengimbau untuk berhati-hati jika menerima pesan melalui SMS yang mengaku dari pihak WhatsApp.
 
Pesan tersebut menyebutkan bahwa pengguna memenangkan giveaway dan mendapatkan hadiah ratusan juta rupiah. SMS itu juga berisi mengenai cara mendapatkan hadiah tersebut.
 
Di dalam SMS, akan disertakan link untuk mendapatkan hadiah itu. Pihak kepolisian menduga tautan itu merupakan jebakan phishing, yakni metode untuk menipu bertujuan mencuri akun para korbannya.

Masyarakat yang menerima pesan itu diimbau pihak kepolisian tidak menekan link dalam pesan itu. Selain itu juga menegaskan SMS bukan berasal dari WhatsApp.

Sebagai tindakan pencegahan, jika Anda menerima pesan tersebut maka sebaiknya jangan meng-klik tautan yang dicantumkan.
 
Mengingat pesan itu tidak dikirimkan langsung oleh pihak WhatsApp, ada kemungkinan tautan akan menjebak konsumen seperti kasus phising yang banyak terjadi.


Kalau Sudah Klik Link Phising, Apa yang Harus Dilakukan?


Lalu langkah apa saja yang harus dilakukan apabila sudah terlanjur mengklik tautan tersebut ?

Langkah pertama bila terlanjur menginstal aplikasi APK jahat dari peniput adalah Anda bisa mengganti semua username dan password dari akun-akun pada platform digital di ponsel. Kemudian, aktifkan juga sistem keamanan autentikasi dua faktor di tiap platform.
 
Dikutip dari Zdnet, untuk membersihkan semua akses ponsel yang didapat aplikasi APK spyware, Anda bisa melakukan reset factory (memulai ulang ponsel ke pengaturan pabrik). Sebelum melakukannya, pastikan data penting telah dicadangkan terlebih dahulu.
 
Di ponsel Android kebanyakan, reset factory bisa dilakukan dengan mengunjungi menu pengaturan perangkat, lalu buka opsi bertajuk “General Management”. Kemudian, klik opsi “Reset” dan terakhir pilih “Factory Data Reset”.

Semoga informasi ini membantu. Hati-hati ya Be-emers!

Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.