Hindari Pensiun dari Pensiunan, Ini 3 Hal yang Harus Dipersiapkan!

Ilustrasi sumber:  Lukas-blazek-unsplash

Ilustrasi sumber: Lukas-blazek-unsplash

Like

Suatu ketika saya membaca satu narasi yang sangat menarik sekaligus menggeltik bagi saya “Pensiun dari Pensiunan”. Awalnya saya tidak paham jika hanya membaca judulnya saja.

Tetapi saat membaca konten dari artikel  itu, ternyata konten itu menceritakan bahwa seseorang (A) yang berniat dengan sungguh untuk pensiun pada usia 46 tahun. Namun, setelah menjalani sekitar 15 tahun, si A ingin berhenti menjadi pensiunan dan kembali bekerja seperti sediakala.

Dari apa yang dijabarkan tersurat bahwa si A saat mengambil keputusan pensiun,  tidak ada persiapan untuk kebebasan finansial. Dikatakan oleh A bahwa dia hanya menabung saja pada saat produktif dan dia menggunakan tabungannya sebagai biaya hidup saat pensiun.

Ketika tabungan menipis, dia terpaksa berhenti untuk menjadi pensiunan dan kembali bekerja.

Masalah dari para pekerja baik itu milenial atau generasi di atasnya, menganggap bahwa persiapan pensiun itu mudah sekali. Tak perlu ribet, tanpa perencaaaan material, atau psikologis.


Ternyata pensiun di saat masih produktif itu tak semudah apa yang dibayangkan ya.  Saya akan bahas  pensiun tanpa persiapan material atau finansial akan sangat fatal akibatnya.

Material atau finansial freedom di saat pensiun menjadi hal yang sangat penting sekali. Setelah Anda pensiun di usia 55 tahun (untuk swasta) atau 65 tahun (untuk PNS), sisa hidup yang Anda lewati sekitar 20-30 tahun lagi.

Untuk sisa hidup itu Anda perlu dana berapa? Tiap orang akan berbeda dana yang dibutuhkan tergantung dari gaya hidup masing-masing. Secara sederhana hitungannya 20 tahun dikali kebutuhan hidup saat ini (misal Rp10 juta) x 10 persen.

Apakah dana itu sudah ada di tangan Anda atau sudah memiliki investasi untuk kebutuhan hidup?
Jika belum ada 3 hal yang perlu dipersiapkan sebelum anda pensiun.


3 Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Pensiun


1. Fokus untuk berivestasi saat produktif


Kesalahan yang sangat sering dilakukan bagi setiap orang yang akan pensiun adalah tidak pernah memikirkan untuk berinvestasi pada saat produktif. Mungkin Anda mengatakan bahwa gaji atau upah yang diterima terlalu rendah sehingga tak bisa berinvestasi.

Penerimaan upah rendah akan berlanjut mengalami penurunan memori yang lebih cepat di usia yang lebih tua.

Sebaliknya jika Anda sejak muda telah fokus untuk peningkatan kapasitas Anda, saat mulai kerja juga mencari penghasilan tambahan maka bisa mengasah diri. 

Sehingga ada peningkatan taraf hidup baik dari segi gaji maupun kesejahteraan dan akhirnya Anda bisa berinvestasi. Investasi inilah yang dijadikan modal untuk pensiun


2. Gaya hidup


Saat Anda masih bekerja aktif dan produktif, Anda  memiliki gaya hidup yang sangat konsumtif. Bahkan ada yang punya gaya hidup lebih besar pengeluaran ketimbang pendapatan.

Solusinya sejak produktif Anda harus punya gaya hidup sesuai dengan pendapatan. Demikian juga pada saat pensiun, dimana pendapatan makin menurun (mungkin hanya menerima 25 persen dari pendapatan), jika tidak ada tabungan, gaya hidup pun harus disesuaikan dengan pendapatan.


3. Literasi investasi


Makin maraknya bermacam-macam investasi. Saat produktif, milenial makin gencar mendapatkan informasi tentang investasi digital misalnya kripto atau trading yang ternyata investasi bodong.

Ketika membeli produk tanpa pengetahuan, sangat berbahaya, banyak milenial menderita kerugian.
Solusinya Anda harus belajar dulu tentang produk yang akan dibeli. Tidak boleh hanya mendengarkan detail produk dari orang lain. Pelajari dari booklet atau pamfletnya.

Punya opini atau artikel untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.