Perkuat Ekosistem Transaksi Digital, Dua Emiten Ini Sepakat Teken MOU

Penandatanganan MOU Jatelindo dan Bank Mandiri Perkuat Ekosistem Digital Lewat Transaksi Non Tunai (sumber gambar: dokumentasi pribadi)

Penandatanganan MOU Jatelindo dan Bank Mandiri Perkuat Ekosistem Digital Lewat Transaksi Non Tunai (sumber gambar: dokumentasi pribadi)

Like

Beberapa tahun belakangan ekonomi digital terus tumbuh secara signifikan di tanah air. Tingginya potensi ekonomi digital tidak lepas dari terus meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia. Dua emiten ini juga turut mendukung ekonomi digital, siapa saja?

Terdapat sekitar 202,6 juta penduduk yang telah memiliki akses internet dan tidak dipungkiri pandemi Covid-19 menjadi titik balik atau momentum perubahan (transformasi) transaksi digital di Indonesia.

Hal ini juga dipengaruhi oleh layanan e-commerce (niaga-el) dari berbagai platform digital yang semakin menjamur.
 
Bank Indonesia sendiri telah mencatat, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dari sisi perdagangan yang direfleksikan dengan pertumbuhan niaga-el yang signifikan.

Sepanjang semester pertama 2022 saja, transaksi niaga-el mengalami peningkatan sebesar 22,1 persen (year-on-year) hingga mencapai Rp227,8 triliun dan secara volume meningkat sebesar 39,9 persen (yoy) hingga mencapai 1,74 juta transaksi.

Bukan hal yang mustahil jika diprediksi tahun 2030, e-commerce business-to-business (B2B) dan business-to-consumer (B2C) lokapasar (marketplace) diproyeksikan dapat menyumbang nilai tertinggi dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia, yaitu sebesar Rp1.908 triliun atau 34 persen.



Pengembangan Ekosistem Transaksi Digital di Indonesia

 
Beberapa perusahaan seperti PT Jatelindo Perkasa Abadi dan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk turut serta dalam mengembangkan ekosistem transaksi digital di Indonesia.

Era ekonomi digital yang berkembang dinamis, mendorong kedua belah pihak untuk lebih meningkatkan eskalasi dalam mengembangkan layanan perbankan digital yang dapat memberikan service excellent kepada para mitra keduanya.

Sekaligus mendorong percepatan penetrasi program Bank Indonesia yaitu penggunaan transaksi non tunai (cashless) di masyarakat.
 
Sebagai bentuk komitmen atas kolaborasi program-program pengembangan layanan digital di masa mendatang, PT Jatelindo Perkasa Abadi dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pada 17 November di Jakarta.

Penandatanganan nota kesepahaman antara Bank Mandiri dilakukan oleh Thomas Wahyudi sebagai Senior Vice President - Transaction Banking Retail Sales dan Armanto Idham Hadju selaku President Director dari PT Jatelindo.
 
Armanto Idham Hadju menekankan bahwa penandatanganan ini merupakan langkah penting bagi Jatelindo untuk memperkuat komitmen dalam memajukan pembayaran digital dengan mitra strategis seperti Bank Mandiri.

Beliau mengungkapkan bahwa akan memaksimalkan kesempatan ini untuk mengembangkan ekosistem transaksi digital yang inklusif dan adaptif sesuai dengan tren yang berkembang.

Dalam kerjasama ini, Bank Mandiri akan memberikan solusi pembayaran yang bisa diadopsi oleh Jatelindo pada mitra agen mereka dan masyarakat pengguna FELLO e-money milik Jatelindo.

Armanto berharap sinergi ini akan menjadi awal dari kolaborasi yang lebih baik antara PT Jatelindo Perkasa Abadi dan Bank Mandiri, demi memberikan layanan terbaik dalam mendukung kebutuhan layanan pembayaran digital, baik untuk mitra agen maupun masyarakat secara umum.
 
Dirinya juga menambahkan bahwa nilai transaksi selama tahun 2022 mencapai Rp 80 triliun, yang mana dari jumlah tersebut senilai Rp 55 triliun dikontribusikan dari Bank Mandiri.

Pada tahun 2024, Armanto optimis bisa memperoleh nilai transaksi hingga Rp 120 triliun. Pihaknya berupaya terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai mitra, dan berfokus pada UMKM dan masyarakat yang masih cash oriented menjadi cashless society.
 
Sementara itu, Thomas Wahyudi selaku Senior Vice President dari Transactional Banking Retail Sales Bank Mandiri berharap melalui kerja sama ini dapat membawa kemajuan bisnis yang optimal bagi kedua belah pihak.

Saat ini Bank Mandiri telah menjadi salah satu bank dengan lini produk transaksional via daring terlengkap sehingga dapat memenuhi berbagai kebutuhan nasabah, baik di perkotaan maupun perkampungan. 
 
Sebagai perusahaan biller aggregator yang telah memiliki pengalaman selama 19 tahun, Jatelindo telah membangun reputasi yang kuat dalam menyediakan layanan koneksi biller pada perusahaan besar di berbagai sektor bisnis. 

Punya opini atau artikel untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.