Jangan Gagal Fokus antara Akuntan dan Businessman

Bisnis (Sumber gambar: www.kissclipart.com)

Bisnis (Sumber gambar: www.kissclipart.com)

Like

Mungkin bagi orang awam terutama orang yang tidak mendalami bidang akuntansi masih banyak yang belum memahami apakah arti akuntansi. Bukan hanya orang awam saja yang tidak atau kurang memahami arti akuntansi, namun kadangkala mahasiswa akuntansi semester pertama pun masih banyak yang kurang paham mengenai arti akuntansi dan ruang lingkup akuntansi.

Di banyak kampus memang akuntansi dan bisnis berada di dalam satu fakultas atau satu jurusan. Masih ada saja mahasiswa akuntansi yang menanyakan berbagai jenis pertanyaan unik di luar topik akuntansi yang ditanyakan atau dibahas di dalam diskusi kelas akuntansi.

Misalnya mahasiswa atau murid yang bertanya kepada guru atau dosennya “Pak, bagaimana cara mendapatkan sumber penghasilan dengan modal yang sedikit?”

Pertanyaan murid atau mahasiswa tersebut tampaknya bukan untuk ditanyakan atau didiskusikan di dalam kelas atau mata kuliah akuntansi, namun lebih tepat di dalam kelas atau mata kuliah bisnis. Sudah pasti murid atau mahasiswa tersebut gagal fokus dengan bidang akuntansi.

Akuntansi tidak berkaitan dengan memasarkan suatu barang atau menambah penghasilan. Akuntansi berbeda dengan bisnis. Memang banyak akuntan, guru atau instruktur akuntansi, dosen akuntansi, maupun profesional bidang akuntansi lainnya yang juga berkecimpung di dalam bidang bisnis karena akuntansi sangat dibutuhkan di dalam bidang bisnis dan akuntansi merupakan salah satu bagian penting dari bisnis.


Tanpa adanya pelaksanaan akuntansi yang baik, maka sudah hampir dapat dipastikan bahwa bisnis akan sulit untuk mengalami kemajuan atau bertahan di tengah persaingan dan dalam situasi krisis, namun akuntansi dan bisnis merupakan dua bidang yang berbeda.

Ada sebagian akuntan yang juga merupakan businessman, dan ada pula sebagian businessman yang merupakan seorang akuntan. Misalnya, Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Kantor Jasa Akuntan (KJA) merupakan bisnis yang dibangun dan dijalankan oleh akuntan.

Oleh karena itu, perlu untuk memahami ruang lingkup akuntansi dan bisnis terutama bagi murid atau mahasiswa yang baru saja mendalami bidang akuntansi. Pemahaman dasar akuntansi adalah penyusunan laporan keuangan untuk digunakan sebagai pengambilan keputusan bagi para pemakainya (misalnya bagi manajer keuangan itu sendiri, pemilik perusahaan, investor, pemerintah, masyarakat/publik, dan pihak lainnya).

Hal tersebut tertuang dalam suatu siklus akuntansi yang secara ringkasnya terdiri dari: dokumentasi bukti – bukti transaksi, pencatatan transaksi – transaksi, jurnal, buku besar atau general ledger, neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan yang terakhir adalah tahap mengevaluasi laporan keuangan tersebut.

Itu adalah konsep dasar akuntansi. Selanjutnya akuntansi mengalami perkembangan sesuai dengan permintaan pasar atau dengan kata lain akuntansi berkembang sesuai dengan tuntutan jaman sehingga muncul berbagai macam bidang akuntansi seperti akuntansi sektor publik, akuntansi bisnis, akuntansi forensik, akuntansi perpajakan, dan masih tedapat pula beberapa bidang akuntansi lainnya.

Perbedaan profesi akuntan dengan businessman adalah businessman merupakan orang yang menjalankan bisnis untuk mencapai tujuannya, yaitu yang sebagian besar mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan dan berkelanjutan.

Bisnis dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang berkaitan dengan menjual atau membeli barang atau jasa untuk mendapatkan keuntungan. Orang yang menjalankan bisnis disebut dengan Businessman.

Businessman berkaitan dengan beberapa hal antara lain merencanakan pemasaran suatu produk yang efektif dan efisien, menempatkan karyawan yang tepat pada bidang tugas yang tepat, memotivasi karyawan, berkaitan pula dengan teknis pembuatan produknya, memahami legalitas usaha, dan tentu saja berkaitan dengan pengelolaan keuangan bisnis.

Dapat dirangkum bahwa seorang businessman memang perlu memahami hal – hal yang antara lain pemasaran, operasional, hukum, sumber daya manusia, dan aspek pengelolaan keuangan atau akuntansi. Berikut ini diagram mengenai perbedaan mengenai beberapa pemahaman penting yang perlu dimiliki oleh seorang antara Akuntan dan Businessman.

 

Akuntansi dan Bisnis

Akuntansi dan Bisnis


Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa akuntan dan businessman mempunyai ruang lingkup masing – masing. Dalam hal ini, akuntansi perusahaan atau yang dapat dikatakan dengan pengelolaan keuangan perusahaan merupakan IRISAN pengetahuan atau pemahaman yang harus dimiliki oleh seorang Akuntan dan juga seorang Businessman.

Tidak bisa dikatakan bahwa Akuntan mempunyai pengetahuan dan tanggung jawab yang lebih besar daripada Businessman atau sebaliknya tidak dapat pula dikatakan bahwa Businessman memiliki pengetahuan dan tanggung jawab yang lebih besar daripada Akuntan.

Tiap – tiap profesi memiliki ruang lingkup dan tantangannya masing – masing dan saling membutuhkan. Misalnya seorang Businessman harus bekerja keras dan bertanggung jawab dalam memperluas pangsa pasar dan mencapai tujuan bisnisnya.

Begitu pula dengan seorang akuntan, misalnya seorang akuntan forensik yang sudah hampir pasti akan sering berurusan dengan penyidik dan hukum untuk memperkuat bukti – bukti dugaan fraud atau penyimpangan pengelolaan keuangan di suatu organisasi,

Seorang akuntan di sektor publik juga akan bertanggung jawab terhadap masyarakat luas sehingga anggaran yang disusunnya perlu lebih mengutamakan kepentingan masyarakat luas. Seorang akuntan sektor publik akan menghadapi risiko benturan kepentingan di dalam masyarakat.

Begitu pula akuntan perusahaan memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan keuangan bisnis tersebut dan harus selalu mengikuti perkembangan peraturan perpajakan agar perusahaan dapat selalu mengikuti perkembangan perpajakan.