Kenali 5 Adat Penikahan yang Populer Orang Pakai di Indonesia!

Kenali 5 Adat Penikahan yang Sering Orang Pakai! (Sumber: Instagram @hanggini)

Kenali 5 Adat Penikahan yang Sering Orang Pakai! (Sumber: Instagram @hanggini)

Like

Untuk sebagian orang yang sudah menikah pasti tidak asing dengan yang namanya adat istiadat dalam sebuah pernikahan. 

Indonesia sendiri memiliki beragam macam suku dan budaya. Mulai dari suku Jawa, Sunda, Batak, Betawi, Bugis, Minang, dan masih banyak lagi.

Namun, dari banyaknya suku dan budaya di Indonesia ada lima adat yang sering digunakan oleh pasangan pengantin, lho! Seperti adat penikahan adat Sunda dengan ciri khas tarian jaipong, adat Jawa dengan prosesi sakral midodareni, hingga adat batak yang paling dikenal megah dan mewah. 

Penasaran apa aja? Yuk, kita bahas kelima adat pernikahan yang sering digunakan oleh orang Indonesia!

Baca Juga: Sosok Konglomerat dalam Royal Wedding Miliaran Rupiah di Surabaya

 

5 Adat Pernikahan yang Sering Orang Pakai

Dalam artikel ini kita akan membahas kelima adat pernikahan yang sering digunakan oleh sepasang calon pengantin!
 

1. Adat Jawa

Prosesi adat Jawa merupakan adat yang lumayan panjang. Selain itu ritual pernikahan adat Jawa Keraton memiliki tradisi yang sangat kental dan berbeda dengan pesta pernikahan masyarakat modern saat ini. 

 

Adat Jawa (Sumber: Instagram @hanggini)

Adat Jawa (Sumber: Instagram @hanggini)



Prosesi tersebut dimulai dari:
  • Pasang Tarub: Bertujuan untuk menunjukan kepada masyarakat lainnya bahwa akan diadakannya hajat penganten.
  • Seserahan: Pihak keluarga pengantin pria memberikan barang kepada keluarga pengantin perempuan.
  • Siraman: Siraman dilakukan untuk membersihkan jasmani dan rohani mempelai wanita dan biasanya sebelum melaksanakan ijab kabul. 
  • Midodareni: Pemanjatan doa untuk mempelai wanita agar dimudahkannya seluruh rangkaian acara pernikahan
  • Ijab Kabul: Akad nikah atau pengesahan mempelai pria dan wanita menjadi pasangan suami istri
  • Temu Manten: Prosesi setelah ijab kabul dengan bertemunya seluruh keluarga kedua mempelai. Biasanya dilakukan dengan beberapa tradisi seperti menginjak telur mentah atau saling melempar lintingan daun sirih.
  • Sungkeman: Prosesi dengan meminta doa dan restu dengan cara berlutut di hadapan kedua orang tua mempelai.
  • Ngunduh Mantu: Istilah ini juga sering disebut tilik besan. Pengantin dan orang tua mempelai wanita mengunjungi orang tua mempelai pria.
 

2. Adat Sunda

Ciri khas pada adat Sunda adalah mahkota cantik bernama Siger yang digunakan oleh mempelai wanita. Dengan bentuk menyerupai segitiga menggunung di bagian atas dengan tambahan 7 rupa kembang goyang di atas sanggulannya.

 

Adat Sunda (Sumber: Instagram @vidialdiano)

Adat Sunda (Sumber: Instagram @vidialdiano)

 

Hampir sama halnya seperti adat Jawa, prosesi adat pernikahan yang dilalui juga melewati banyak ritual:
  • Pranikah: Neundeun Omong (pihak laki-laki mempersunting pihak wanita), Narosan (melamar), Seserahan, Ngecangkeun Aisan (pelepasan tanggung jawab orang tua wanita), Ngaras (membasuh kedua telapak kaki orang tua), Siraman (memandikan CPW dengan air kembang 7 rupa), Ngerik (mngerik bulu-bulu di sekitar wajah).
  • Prosesi Puncak (Akad Nikah): Mapag Penganten (CPP beriringan datang ke lokasi pernikahan), Upacara Seserahan (pengalungan bunga melati kepada CPP), Akad Nikah (pengesahan kedua mempelai didampingi ayah / wali dari pihak wanita), Sawer Penganten, Sungkem, Injak Telur, Upacara Huap Lingkung 

Baca Juga: 3 Tips Patungan Dana Pernikahan Bareng Pasangan

 

3. Adat Betawi

Adat istiadat Betawi dipengaruhi oleh dua budaya yang cukup kental, keduanya campuran antara bangsa Arab dan Tionghoa. Selain itu dalam acara pernikahan Betawi dikenal khas dengan petasan dan roti buaya yang melambangkan kesetiaan.

 

Adat Betawi (Sumber; Instagram @bintangemon)

Adat Betawi (Sumber; Instagram @bintangemon)

 

Yuk kita bahas prosesi dari adat pernikahan yang sering dilaksanakan oleh pengatin Betawi:
  • Melamar: CPP meminta izin kepada keluarga CPW
  • Tande Putus: CPP menemui seluruh keluarga CPW untuk meminta restu dan doa.
  • Penentuan Mahar
  • Masa Dipiare: CPW dikurung tidak boleh keluar rumah selama satu bulan. Biasanya calon pengantin akan perawatan fisik dan menjaga pola makan (diet)
  • Siraman
  • Potong Centung: CPW membersihkan rambut yang tumbuh di area leher dan pelipis
  • Ngerudat: Iring-iringan rombongan CPP menuju kediaman CPW
  • Palang Pintu: Tradisi berbalas pantun dan adu silat sebelum mempelai pria diterima oleh mempelai wanita
  • Akad Nikah
  • Dipuade: Penganti pria dan wanita duduk dan perias membuka cadar yang digunakan mempelai wanita
 

4. Adat Minang

Setiap orang pasti menganggap bahwa pernikahan merupakan hal yang sangat sakral dan agung. Begitupun menurut masyarakat Minang. Mereka beranggapan bahwa pernikahan adalah hal yang hanya bisa dilakukan sekali seumur hidup. 

Mahkota suntiang yang sering digunakan oleh pengantin wanita membuat dirinya tampak lebih cantik dan mempesona.

 

 

Adat Minang (Sumber: Instagram @enzystoria)

Adat Minang (Sumber: Instagram @enzystoria)



Sebelum melanjutkan ke jenjang yang lebih serius masyarakat Minang akan melakukan beberapa adat pernikahan yang harus diikuti:
  • Maresek: Obrolan awal mengenai tata cara untuk pelaksanaan pernikahan
  • Maminang: Prosesi ini dilakukan dengan bertukar tanda seperti keris, kain, atau benda lainnya. 
  • Mahanta Siriah: Kedua mempelai meminta restu kepada sang kedua orang tau hingga sanak saudara lainnya
  • Babako-Babaki: Pihak keluarga dari ayah perempuan menunjukan kasih sayangnya dengan membantu meringankan biaya sesuai dengan kemampuan. 
  • Malam Bainai: Acara yang dilakukan oleh calon pengantin wanita dengan melekatkan tumbukan daun pacar merah di kuku calon pengantin.
  • Manjapuik Marapulai: Acara akad nikah dengan pemberian gelar pusaka pada CPP sebagai simbol kedewasaan.
  • Penyambutan: Menyambut kedatangan CPP di rumah CPW dengan acara yang meriah dan besar, dikenal dengan istilah 'di rumah anak daro'
 

5. Adat Batak

Acara pernikahan Batak dikenal paling banyak mengeluarkan biaya. Jadi tidak heran kalau pernikahan ini dikenal jadi pernikahan yang paling mahal diantara acara pernikahan lainnya.

 

 

Adat Batak (Sumber: Instagram @jscmila)

Adat Batak (Sumber: Instagram @jscmila)

 

Ada beberapa prosesi ritual yang harus dilakukan yang melibatkan Dalihan Na Tolu atau Tungku Nan Tiga:
  • Mangaririt: Proses pemilihan CPW berdasarkan kriteria yang diinginkan oleh CPP atau pihak keluarga dari calon pengantin pria. 
  • Mangalehon: Simbolis atau pemberian tanda kepemilikan apabila CPP telah menemukan wanita yang ingin dinikahinya
  • Marhusip (Melamar)
  • Marhata Sinamot: Obrolan atau perundingan yang dilakukan oleh keluarga CPP. Biasanya membicarakan jumlah ulos yang akan digunakan, hewan apa saja yang akan disembelih, undangan yang akan disebarkan, hingga lokasi untuk resepsi acara pernikahan. 
  • Pundun Saut: Pihak keluarga pria mengantarkan hewan yang telah disembelih kepada pihak wanita, kemudian dilanjutkan dengan makan bersama.
  • Martumpol (Pertunangan)
  • Martonggo Raja: Membahas prosesi yang akan dilangsungkan secara rinci
  • Manjalo Pasu-Pasu Parbagason: Pemberkatan untuk acar pernikahan
  • Ulaon Unjuk (Pesta Adat) 
  • Dialap Jual: Membawa pengantin wanita ke tempat pengantin pria (apabila acara dilaksanakan di tempat pihak wanita)
  • Ditaruhon Jual: Membawa pengantin pria ke tempat pengantin wanita (apabila acara dilaksanakan di tempat pihak pria)
  • Paulak Une: Kedua pengantin bebas mengunjungi sanak saudara setelah beberapa hari prosesi acara telah usai.


___________________________________________________

Punya opini atau artikel untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".

Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!

Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung!