Update Saham Bisnis Muda, Edisi 27 Juli 2020

Update Saham Bisnis Muda

Update Saham Bisnis Muda

Like

Mengawali minggu terakhir Juli 2020, IHSG kembali bergerak di zona hijau. Di sepanjang sesi pertama perdagangan bursa hari ini (27/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga telah kembali ke level psikologis 5.100.

Lima menit usai pembukaan, IHSG melesat ke level 5.100,35. Meski sempat terpental, namun IHSG bersikukuh untuk melaju kembali di level 5.100.

Hingga akhir sesi pertama, IHSG telah menguat 0,35 persen ke level 5.100,67. Penguatan ini telah membawa 7 dari 10 sektor di dalamnya bergerak positif.

Sektor aneka industri berhasil memimpin penguatan dengan naik 1,52 persen. Sedangkan sektor yang terjun hari ini adalah sektor industri dasar, dengan penurunan hingga -2,49 persen.

Saham emiten produsen emas mendominasi penguatan bursa hari ini. Terpantau saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) menguat 18,58 persen.


Selain itu, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) juga mengalami kenaikan 9,91 persen. Adapun, MDKA juga tercatat sebagai saham dengan nilai teraktif di sepanjang sesi I perdagangan bursa hari ini.
 

Kinerja Emiten

Selain emas, kinerja nikel dunia juga tengah mengalami pergerakan positif. Berdasarkan data di London Metal Exchange (LME), pada Jumat (24/7) lalu, harga nikel global mencapai US$13.430 per ton.

Namun, dilansir dari Bisnis.com, hal itu rupanya belum tentu jadi angin segar buat meredakan tekanan kinerja di sektor tambang. Sejumlah emiten tambang masih harus menghadapi sejumlah tantangan tahun ini.

Soalnya, perlambatan ekonomi dunia dinilai bakal masih jadi sentimen utama pelemahan permintaan di industri tambang. Alhasil, strategi dan inisiatif pun perlu dimiliki oleh emiten tambang.

Seperti halnya emiten tambang INCO, dimana pihaknya masih melanjutkan efisiensi biaya produksi sejak 2018. Hal itu semata-mata buat jaga margin di tengah fluktuasi harga nikel global nih, Be-emers.

Adapun, biaya produksi INCO telah mengalami penurunan dari tahun lalu. Hingga Juni 2020, diketahui biaya produksi per unit INCO enggak mencapai US$7.000 per ton.

Wah, kira-kira emiten sektor tambang akan kuat bertahan di tengah banyaknya tantangan tahun ini enggak ya?

Yuk cek juga kabar lainnya seputar pasar modal di sini: