Jenis Profil Risiko & Rekomendasi Komunitas untuk Belajar Investasi

Jenis profil risiko dan rekomendasi komunitas belajar investasi (Sumber foto: Freepik.com)

Jenis profil risiko dan rekomendasi komunitas belajar investasi (Sumber foto: Freepik.com)


Dalam investasi ada istilah profil risiko lho, Be-emers! Pernah dengar? Ini bukan istilah biasa, profil risiko itu seperti personality test bagi investor, tujuannya untuk mengetahui seberapa berani investor mengambil risiko dalam berinvestasi. 

Namun, profil risiko sering terabaikan. Ketika kamu sudah mengetahui profil risiko, perjalanan investasimu akan lebih terarah dan lebih mudah menentukan strategi yang sesuai dengan kepribadianmu. Jadi, investasi nggak cuma ikut-ikutan aja.

 

Apa itu Profil Risiko?

Coba deh bayangin kamu ada di suatu rekreasi dan mau naik wahana bianglala. Ada orang yang excited, ada orang ketakutan.

Dari perumpamaan tersebut, kamu bisa tahu bahwa setiap orang memiliki tingkat toleransi risiko yang berbeda. Perlu diingat, profil risiko itu cerminan dari sejauh mana kamu sanggup dan siap menghadapi risiko yang tak terduga saat berinvestasi.

Sangat disayangkan kalau kamu belum siap mental dan sudah masuk ke dunia investasi ketika pasar sedang tidak stabil. Bisa-bisa kamu panik dan salah strategi.

Ini yang membuat profil risiko menjadi sangat penting karena bisa menyusun strategi investasi yang bukan cuma cari keuntungan, tetapi bikin kamu nyaman dan konsisten saat berinvestasi. 

 

3 Jenis Profil Risiko
 

Berikut adalah 3 jenis profil risiko, kamu termasuk yang mana nih be-emers?


 

1. Konservatif

Kamu tipe orang yang bermain aman dan nggak mau ambil risiko besar? Tipe Konservatif pasti kamu banget!

Kalau kamu termasuk orang yang seperti ini saat berinvestasi, kamu bisa memilih instrumen seperti deposito, obligasi, dan reksa dana pasar uang. Cocok untuk kamu yang suka dengan kestabilan!


Baca Juga: 4 Kesalahan Investor Pemula dalam Berinvestasi yang Bikin Boncos Kantong!
 

2. Moderat

Tipe ini cocok buat kamu yang masih toleran dengan risiko dan masih ada imbal hasil yang tinggi. Kalau kamu termasuk dalam tipe ini, kamu bisa pertimbangkan instrumen seperti campuran dan saham blue chip.

 

3. Agresif

Nah, tipe agresif ini cocok untuk yang berani ambil risiko tinggi. Tentunya tipe ini juga cenderung mencari potensi untuk mendapatkan imbal hasil yang tinggi, karena mereka lebih siap menghadapi perubahan pasar yang signifikan.

Investor dengan tipe agresif, biasanya memiliki pengalaman dan pemahaman mendalam dalam menganalisis pasar.

Dari tipe-tipe di atas, kira-kira kamu tipe yang mana ya? 

Ingat! Kalau profil risiko itu bisa aja berubah ya, Be-emers. Dengan adanya pengalaman dan seiring berjalannya waktu, pasti pengetahuan investasimu akan lebih bertambah dan berkembang. Sehingga mempengaruhi toleransi risiko, yang tadinya konservatif bisa jadi agresif.