Review Novel 'Possessive Prince': Ketika Cinta Dipenuhi oleh Ketidakpastian

Novel 'Possessive Prince' karya Gigih Astania Rini (Sumber gambar: Muhamad Ali)

Novel 'Possessive Prince' karya Gigih Astania Rini (Sumber gambar: Muhamad Ali)

Like

Possessive Prince adalah sebuah karya yang membawa pembaca ke dalam perjalanan emosional seorang remaja yang terjebak dalam hubungan yang penuh gejolak.

Dalam novel ini, penulisnya, Gigih Astania Rini, dengan cermat mengeksplorasi tema-tema yang berkaitan dengan hubungan percintaan remaja, menghadirkannya dalam sebuah narasi yang menarik dan menyentuh.

Cerita dimulai dengan Citra, seorang gadis muda yang terperangkap dalam hubungan dengan Alex, cowok populer di kampusnya.

Meskipun awalnya Citra terpesona oleh pesona dan popularitas Alex, dia segera menyadari bahwa hubungan mereka tidaklah sehat.

Baca Juga: Petualangan Misteri di Lautan dalam Review Novel Yang Telah Lama Pergi karya Tere Liye


Alex, dengan sifat posesif dan kontrolnya, membuat Citra merasa terbelenggu dan kehilangan kebebasannya.

Ketidakpastian Citra semakin bertambah rumit ketika dua sosok dari masa lalunya, Gio dan Nino, kembali muncul dalam hidupnya.

Kehadiran mereka membingungkan perasaannya lebih lanjut dan menantang keyakinannya tentang hubungan dengan Alex.

Di tengah-tengah konflik ini, Citra harus memilih antara mempertahankan hubungannya dengan Alex yang penuh gejolak atau mengambil langkah untuk mengakhiri semuanya.

Baca Juga: Nicco Machi Kembali Menyuguhkan Petualangan Misterius dengan Novel Tingka

Salah satu aspek yang menarik dari novel ini adalah cara penulisnya menggambarkan dinamika hubungan remaja dengan sangat realistis.

Dia tidak hanya mengeksplorasi romantisme dalam hubungan, tetapi juga menyelami kompleksitas emosi dan pertentangan yang sering muncul di dalamnya.

Dari kebingungan dan kebingungan hingga cemburu dan ketakutan, setiap emosi dipresentasikan dengan jujur dan tajam.

Gigih Astania Rini juga berhasil menangkap nuansa remaja dengan sangat baik dalam Possessive Prince.

Baca Juga: Fakta Menarik Jihyo TWICE dan Yun Sung Bin yang Dikabarkan Berpacaran

Dia menggunakan bahasa gaul yang akrab bagi para remaja modern, yang membuat pembaca merasa terhubung dengan karakter dan ceritanya.

Gaya penulisannya yang ringan dan mudah dipahami membuat pembaca merasakan aliran cerita dengan lancar, sementara dialog-dialognya yang hidup menambah dimensi kedalaman pada karakter.

Selain itu, novel ini juga menghadirkan pesan-pesan yang penting tentang pentingnya memiliki batasan dalam sebuah hubungan.

Citra sebagai tokoh utama menunjukkan bahwa cinta bukanlah alasan untuk membenarkan perilaku posesif dan kontrol dari pasangan.